BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Reksadana Adalah Backbone Pasar Saham, Begini Statistiknya

Bareksa04 Desember 2019
Tags:
Reksadana Adalah Backbone Pasar Saham, Begini Statistiknya
Sejumlah orang mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG turun dengan sejumlah saham berkapitalisasi besar melemah. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Baik investor asing maupun lokal punya kepemilikan besar di saham

Bareksa.com – Kasus gagal bayar transaksi reksadana dan adanya likuidasi beberapa produk reksadana menjadi perhatian para pelaku pasar modal. Terlebih, reksadana merupakan salah satu tulang punggung alias backbone penggerak pasar modal Indonesia.

Hal ini sesuai pengakuan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi saat temu wartawan di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2019. “Betul bahwa reksadana merupakan backbone pasar modal,” terang Inarno.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menimpali, kalau bicara mengenai kepemilikan asing dan lokal, secara nilai kan lebih besar dari institusi, salah satunya reksadana. “Begitu juga asing, reksadana juga,” imbuh Laksono.

Promo Terbaru di Bareksa

Mengacu statistik pasar modal yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 15 November 2019, komposisi kepemilikan asing di pasar saham Indonesia paling besar dari reksadana atau mencapai Rp441,84 triliun. Sementara reksadana mewakili kepemilikan lokal di saham dengan nilai Rp164,18 triliun, atau 9,22 persen kepemilikan domestik.

Komposisi Kepemilikan Efek yang Tercatat di KSEI per 15 November 2019

Illustration

Sumber: Statistik Pasar Modal OJK

Sementara, jumlah dana kelolaan (asset under management/AUM) reksadana saham pada periode sama mencapai Rp141,2 triliun. Adapun total dana kelolaan industri reksadana di Indonesia mencapai Rp551,43 triliun per 15 November 2019.

Reksadana adalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.

Selain itu reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Umumnya, reksadana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. (hm)

* * *

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua