Kasus Reksadana Pengaruhi Pergerakkan Pasar Saham? BEI Buka Suara
BEI meminta masyarakat lebih bijak memilih manajer investasi
BEI meminta masyarakat lebih bijak memilih manajer investasi
Bareksa.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara atas kasus yang menimpa beberapa manajer investasi terkait produk reksadana saham. BEI berharap, masyarakat tidak menggeneralisasi kasus tersebut.
Seperti disampaikan Direktur Utama BEI Inarno Djajadi saat temu wartawan di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2019. Inarno menyampaikan, masyarakat perlu lebih bijak memilih manajer investasi.
Selama ini, Inarno melihat, ada manajer investasi yang menjanjikan fixed return, ada juga yang tidak menjanjikan fixed return. “Yang tidak menjanjikan itu dianggap kurang menarik dibandingkan dengan yang memberikan fixed return,” ujar Inarno.
Promo Terbaru di Bareksa
Tapi, lanjut dia, justru manajer investasi yang menjanjikan fixed return ‘ jatuh’ paling banyak. Jadi, Inarno menegaskan, masyarakat harus memilih manajer investasi yang oke, jangan yang main-main. “Pilih yang mengikuti aturan dan punya corporate governance yang baik,” jelasnya.
Inarno menerangkan, beberapa manajer investasi memang mengakui performance dalam 1-2 tahun terakhir sedang tidak baik. Tapi, kata dia, jangan menggeneralisasi, lihat data yang ada.
Pada 10 Desember 2019 mendatang, Inarno menyampaikan, pihaknya mengundang para pelaku pasar dalam sebuah seminar. “Nanti di acara itu, kami ingin pelaku pasar menyampaikan ‘jangan khawatir’ melihat keadaan pasar modal saat ini,” tutur dia.
Belakangan ini beredar juga kabar salah satu manajer investasi yang sedang bermasalah tersebut tengah melepas aset beberapa produk reksadananya yang terkena likuidasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mengutip CNBCIndonesia, kabar itu membuat beberapa pelaku pasar panik karena ada tekanan jual mengingat dana kelolaan reksadana yang dilikuidasi mencapai Rp5,75 triliun.
Namun Inarno membantah pergerakkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpapar pelepasan aset reksadana tersebut. Menurut Inarno, investor perlu melihat data yang ada, terutama sentimen dari dalam dan luar negeri.
Sumber: Bareksa.com
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menambahkan, pihaknya tidak memberikan exception apapun terkait pelepasan aset reksadana yang dilikuidasi. “Itu sesuai market conduct,” katanya.
Dia juga memaparkan, dari sisi nilai transaksi sejak 3 bulan terakhir, saham-saham yang berada dalam deretan Indeks LQ45 tetap stabil. Sementara yang menyebabkan penurunan indeks berasal dari saham-saham di luar LQ45.
Seperti diketahui, belakangan ada dua manajer investasi yang menjadi sorotan pasar yakni Narada Aset Manajemen dan Minna Padi Aset Manajemen. Narada AM terpapar masalah transaksi gagal bayar atas pembelian beberapa efek saham sebesar Rp177,78 miliar.
Sementara Minna Padi AM mendapat perintah pembubaran enam produk reksadananya menyusul suspensi penjualan dua produk yang ditawarkan dengan cara melanggar ketentuan.
Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.