BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Tuding Airbus Disubsidi, AS Siap Perang Dagang dengan Uni Eropa Hingga US$11 M

Bareksa10 April 2019
Tags:
Tuding Airbus Disubsidi, AS Siap Perang Dagang dengan Uni Eropa Hingga US$11 M
A worker cleans the exterior of a Garuda Indonesia Airbus A320 aircraft at Hangar 4 of PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia at Soekarno-Hatta airport in Jakarta, September 28, 2015. The new Hangar 4 of PT GMF Aero Asia has capability to maintain 16 narrow body aircraft in one time, according to local media. REUTERS/Beawiharta

IMF kembali pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup rebound 0,91 persen di 6.484 pada perdagangan Selasa, 9 April 2019. Seluruh sektor berakhir di zona positif, dipimpin sektor aneka industri (1,77 persen), properti (1,54 persen), dan perdagangan (1,34 persen).

Penguatan IHSG dipengaruhi oleh rilis keuangan emiten, antisipasi pembagian dividen serta aksi beli investor asing yang kembali berlanjut untuk lima hari berturut-turut.

Adapun Wall Street terkoreksi dengan tiga indeks utama yaitu Indeks Dow Jones turun 0,72 persen, S&P 500 turun 0,61 persen dan Nasdaq turun 0,56 persen dengan pasar menantikan rilis kinerja korporasi terutama dari bank-bank besar seperti J.P. Morgan Chase dan Wells Fargo pekan ini.

Promo Terbaru di Bareksa

Laba perusahaan dalam indeks S&P 500 untuk periode kuartal I 2019 diproyeksikan melemah 4,3 persen, penurunan pertama sejak 2016, sedangkan pendapatan tumbuh 5 persen. Selain itu, indeks juga tertekan isu dagang antara AS dengan Uni Eropa serta langkah IMF yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,7 persen menjadi 3,3 persen.

IHSG Akan Uji Resisten di Level 6.515

IHSG mampu ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 6.484. Indeks tampak kembali melanjutkan konsolidasi dan berpeluang menuju resistance level yang berada di 6,515. Setelah sebelumnya IHSG mampu bertahan di atas EMA 50.

Akan tetapi stochastic yang berada pada kecenderungan melemah berpotensi menghambat laju penguatan indeks.

Penjualan Eceran Bulan Februari 2019 Meningkat

Pada Februari 2019, Bank Indonesia (BI), mencatat adanya pertumbuhan penjualan eceran 9,1 persen (YoY), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2019 yang sebesar 7,2 persen.

Dalam data yang dikeluarkan oleh BI, tercatat penjualan eceran bulan Februari ditopang oleh pertumbuhan penjualan barang sandang serta barang budaya dan rekreasi, yang mana masing-masing bertumbuh 33,7 persen (YoY) dan 26,5 persen (YoY).

IMF Kembali Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global

International Monetary Fund (IMF), kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2019 jadi 3,3 persen, lebih rendah dibanding proyeksi 3,5 persen, sementara proyeksi pertumbuhan pada 2020 tidak berubah di level 3,6 persen.

Menurut IMF, faktor utama melambatnya pertumbuhan ekonomi global ialah masih berpengarunya dampak perang dagang AS-Tiongkok, serta adanya ketidakpastian dalam proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Karena itu, IMF menyarankan agar pemerintah maupun bank sentral bersiap untuk menerapkan kebijakan moneter maupun fiskal yang cenderung longgar apabila perlambatan semakin parah.

Tuding Airbus Disubsidi, AS Siapkan Perang Dagang dengan Uni Eropa

Saham Airbus terjun bebas hampir 2 persen setelah Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengajukan daftar produk-produk Uni Eropa (UE) yang akan dikenakan bea impor baru. Langkah itu diambil sebagai balasan terhadap subsidi pesawat terbang yang dikucurkan UE.

AS sedang mempertimbangkan menjatuhkan bea masuk terhadap produk-produk UE, mulai dari pesawat terbang hingga wine, senilai US$11 miliar. Saham-saham Eropa lainnya, seperti Rolls-Royce, Thales, Dassault Systemes, dan Leonardo yang dipandang akan menjadi korban bea impor baru itu, turut melemah dalam perdagangan hari Selasa.

(KA02/AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua