BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

IHSG Tembus Rekor Tertinggi Sejak 14 Maret 2018, Ini Faktor Pendorongnya

Bareksa12 Januari 2019
Tags:
IHSG Tembus Rekor Tertinggi Sejak 14 Maret 2018, Ini Faktor Pendorongnya
Sejumlah karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (24/5). Perdagangan IHSG ditutup menguat 2,67 persen atau 154,54 poin ke level 5.946,54. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Selain tren net buy investor asing, IHSG mendapat dukungan dari penguatan Rupiah

Bareksa.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan pekan kedua tahun ini dengan level tertinggi sejak 14 Maret 2018. Pada hari ini (Jumat, 11 Januari 2019) IHSG berada pada level 6.361,46 atau naik 0,52 persen dari penutupan hari sebelumnya 6.328,71.

IHSG secara year to date telah naik 2,7 persen dan berada pada posisi ke tiga di ASEAN atau posisi ke empat di Asia Pasifik.

Dalam dua pekan pertama tahun ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rata-rata nilai transaksi harian Rp8,57 triliun dengan kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp7.218 triliun. Pada posisi ini, IHSG diperdagangkan pada level average PER 15 kali dengan average PBV 2,6 kali.

Promo Terbaru di Bareksa

IHSG juga diwarnai net buy asing dengan total nilai Rp4,04 triliun. Sementara untuk hari ini saja, net buy asing mencapai Rp812,91 miliar.

Secara total, BEI mencatat nilai transaksi Rp68,5 triliun. Dari jumlah ini, investor domestik masih menguasai transaksi dengan nilai Rp46,4 triliun sementara sisanya atau sebesar Rp22,1 triliun berasal dari transaksi investor asing.

Stock Trading Snapshot

Illustration

Sumber: BEI

Menurut Equity Technical Analyst Lanjar Nafi menuturkan, kebijakan pemerintah mengenai DP 0 persen untuk kredit kendaraan roda dua dan empat menjadi sentimen positif. “Investor asing yang kembali tercatat net buy cukup besar melanjutkan tren capital inflow mendorong pergerakan saham kembali optimis. Sementara Rupiah terpantau tertahan dengan menguat 0,04 persen kelevel Rp 14.048 per US$,” ujar Lanjar dalam risetnya.

Lanjar menambahkan, IHSG secara teknikal bergerak menguji upper bollinger bands dengan pola terkonsolidasi. Candlestick membentuk northern star dengan indikasi terkoreksi jangka pendek menutup gap. Indikator stochastic terkonsolidasi dan Momentum RSI pada area overbought menjadi pemberat pergerakan diawal pekan depan.

“Sehingga di perkirakan IHSG akan bergerak cenderung tertekan dengan support resistance 6.302-6.370. Saham yang masih dapat dicermati diantarnya INKP, TKIM, TPIA, INTP, TLKM,” tambahnya.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua