BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Sentimen Hasil Pemilu Sela AS dan Penguatan Rupiah, Mampukah IHSG Terus Meroket?

Bareksa08 November 2018
Tags:
Sentimen Hasil Pemilu Sela AS dan Penguatan Rupiah, Mampukah IHSG Terus Meroket?
Pekerja membersihkan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (21/3). IHSG ditutup menguat 1,11 persen atau 69,25 poin ke level 6.312,83. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka langsung menguat di 5.991 pada pukul 09,00

Bareksa.com - Masih serupa dengan pergerakan hari-hari sebelumnya dengan bergerak “bolak-balik” dari zona hijau ke zona merah sepanjang perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya masih tetap mampu menempatkan dirinya di zona hijau. Penguatan rupiah menjadi salah satu faktor pemicu kenaikan IHSG kemarin.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis, 8 November 2018, IHSG juga dibuka langsung menguat di 5.991 pada pukul 09,00 setelah kemarin ditutup di level 5.939.

Melansir dari Reuters, pada perdagangan Rabu 7 November 2018 nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp14.565 per dolar AS, menguat tajam 1,61 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya di level Rp14.803 per dolar AS.

Promo Terbaru di Bareksa

Sentimen positif bagi pasar keuangan Indonesia datang dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri, investor sudah berpersepsi bahwa cadangan devisa akan membaik pada Oktober 2018.

Artinya, tekanan terhadap rupiah sepertinya mulai berkurang sehingga Bank Indonesia (BI) tidak perlu lagi menggunakan cadangan devisa secara agresif untuk meredam pelemehan mata uang Garuda. Rupiah yang mulai stabil memberi kepercayaan diri bagi investor untuk mengoleksi mata uang ini.

Benar saja, di saat pasar sudah ditutup, BI mengumumkan cadangan devisa sampai akhir Oktober US$115,16 miliar atau naik US$353 juta dibandingkan bulan sebelumnya yaitu US$114,85 miliar. Ini adalah pertama kalinya cadangan devisa membukukan kenaikan sepanjang tahun ini.

Sementara dari luar negeri, sentimen utama yang mewarnai pasar adalah Pemilihan Umum Paruh Waktu (sela) di Negeri Paman Sam. Partai Republik, pendukung Presiden Donald Trump, mempertahankan dominasinya di Senat.

Namun Partai Demokrat kini punya suara mayoritas di House of Representative, setelah 2 tahun ini praktis tidak punya kekuatan.

Bisa jadi kondisi politik AS ke depan akan dipenuhi kegaduhan. Kebijakan-kebijakan Trump kemungkinan akan terhambat di parlemen sehingga menciptakan musuh utama bagi investor yakni ketidakpastian.

Kemenangan Partai Demokrat akan memberikan penyeimbang peta politik di negeri Paman Sam, dan mengurangi dominasi Partai Republik yang saat ini menentukan arah pengelolaan fiskal AS.

Posisi mayoritas Partai Demokrat berpotensi dapat mengganjal berbagai kebijakan Presiden Trump yang dinilai tidak market friendly.

Pada perdagangan Rabu, 7 November2018, IHSG ditutup menguat 0,27 persen dengan berakhir di level 5.939,89. Aktivitas perdagangan tergolong ramai di mana tercatat 9,32 miliar saham ditransaksikan dengan nilai transaksi Rp8,38 triliun.

Sebanyak 203 saham mengalami kenaikan, sementara 173 saham mengalami penurunan, serta 120 saham tidak mengalami perubahan harga.

Selain itu, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) yang signifikan pada perdagangan kemarin senilai Rp738,04miliar.

Secara sektoral, mayoritas sektor berakhir di zona positif pada perdagangan kemarin. Tiga sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi yaitu properti (1,9 persen), aneka industri (1,48 persen), dan perdagangan (0,61persen).

Sementara itu, tiga sektor yang berakhir melemah yaitu pertanian (-0,18 persen), konsumer (-0,17 persen), dan keuangan (-0,02 persen).

Saham - saham yang menopang kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin :

• PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) : 1,5 persen
• PT Astra International Tbk (ASII) : 1,5 persen
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) : 1,2 persen
• PTHM SampoernaTbk (HMSP) : 0,8 persen
• PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) : 4,1 persen

Analisis Teknikal IHSG

Illustration
Sumber: Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle IHSG pada perdagangan kemarin membentuk long legged doji yang menggambarkan IHSG mengalami pergerakan yang positif, meskipun kenaikan yang dialami terjadi pada saat “injury time” setelah sebelumnya lebih banyak bergerak di zona merah.

Secara intraday, pergerakan IHSG sebenarnya lebih banyak berkutat pada zona merah meskipun di dua jam awal perdagangan IHSG sempat bergerak di zona hijau.

Kenaikan IHSG sejatinya mulai terjadi saat satu jam menjelang perdagangan sesi kedua berakhir, atau lebih tepatnya kembali terjadi mark up saat sesi pre closing.

Indikator relative strength index (RSI) terpantau mulai kembali mencoba bergerak naik mengindikasikan momentum IHSG yang masih positif. Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi bergerak menguat dengan semakin mendekati resisten yang berada di level 5.982.

Selain itu, kondisi Bursa Saham Amerika Serikat (AS) yang ditutup kompak berakhir di zona hijau pada perdagangan kemarin diharapkan bisa menjadi sentimen positif yang mendorong IHSG melaju pada hari ini.

Indeks Dow Jones ditutup melesat 2,13 persen, kemudian S&P500 melaju 2,12 persen, dan Nasdaq terapresiasi 2,64 persen.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua