Sembilan Bulan, Begini Perbandingan IHSG dengan Indeks Saham Negara Lain

Bareksa • 01 Oct 2018

an image
Seorang karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (7/3). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

IHSG di ASEAN duduk di peringkat 5 dengan penurunan 5,96 persen

Bareksa.com – Menutup hari terakhir di bulan September, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,79 persen ke level 5.976,55. Dengan catatan ini, IHSG sepanjang sembilan bulan tahun ini minus 5,96 persen jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2017 pada level 6.355,65.

Dalam sembilan bulan, rata-rata nilai transaksi harian Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp8,53 triliun dengan rata-rata frekuensi 386.987 kali. Pada periode ini, nilai kapitalisasi bursa mencapai Rp6.737 triliun.

Sepanjang tahun ini, IHSG sempat menyentuh level tertingginya pada level 6.689,29 yang terjadi saat menutup hari perdagangan pada 19 Februari 2018. Setelah itu, IHSG berangsur turun dan mencapai level terendah 5.633,94 pada 3 Juli 2018.

Penurunan IHSG tidak lepas dari pergerakkan saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ45. Karena sebagian besar turun, indeks LQ45 dalam sembilan bulan dalam posisi minus 12,34 persen ke level 946,15.

Beberapa saham yang tergabung dalam LQ45 pun mengisi daftar saham yang tertinggal (laggard). Salah satunya adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Harga saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp448 triliun ini turun 18,6 persen.

Lalu ada tiga bank BUMN yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Ketiganya mencatat penurunan harga masing-masing 13,5 persen, 15,9 persen, dan 25,3 persen.

Year 2018 Movers

Sumber: BEI

Di sisi lain, tercatat hanya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebagai saham top market cap yang pertumbuhannya positif. Saham Grup Djarum dengan nilai kapitalisasi pasar Rp589 triliun ini tumbuh 10,3 persen.

IHSG dalam sembilan bulan ini ada di peringkat lima deretan indeks ASEAN. IHSG berada di bawah indeks saham Singapura STI yang turun 4,29 persen di posisi empat, dan indeks FTSE BM Malaysia dengan penurunan 0,2 persen.

Pada peringkat satu dan dua di ASEAN dipimpin oeh VN-Index Vietnam dan SETi Thailand dengan pertumbuhan 3,34 persen dan 0,03 persen. Adapun posisi buncit di ASEAN adalah PSEi Filipina dengan penurunan 14,97 persen.

Sementara itu di Asia Pasific, indeks SH Comp China turun paling dalam atau minus 14,69 persen. Indeks Asia Pasific yang turun dalam juga dialami HSI Hong Kong yang minus 7,12 persen serta indeks KOSPI Korea Selatan turun 5,04 persen.

World Benchmark Indices Comparison

Sumber: BEI

(AM)