BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Beleid Implementasi B20 Dirilis, IHSG Berpeluang Menguat atau Melemah?

Bareksa30 Agustus 2018
Tags:
Beleid Implementasi B20 Dirilis, IHSG Berpeluang Menguat atau Melemah?
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3). IHSG pada perdagangan pekan ini ditutup melemah 16,95 poin atau 0,27 persen ke level 6.304,95. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Pada perdagangan Rabu, 29 Agustus 2018, IHSG ditutup menguat 0,37 persen di level 6.065

Bareksa.com - Mengakhiri perdagangan hari ketiga di pekan terakhir Agustus, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau masih mampu melanjutkan kenaikan yang telah terjadi pada dua hari sebelumnya, meskipun sempat bergerak di zona merah.

Dari dalam negeri, penguatan IHSG kemarin didorong oleh sentimen positif yakni pemerintah secara resmi merilis aturan soal implementasi B20 atau bauran 20 persen minyak sawit di dalam bahan bakar solar. Hal tersebut mendorong sektor pertanian bergerak cukup atraktif pada perdagangan kemarin.

Sementara dari sisi eksternal, IHSG kemarin terbantu oleh sentimen positif yang datang dari optimisme pertemuan antara Amerika Serikat (AS) dan Kanada yang akan membahas perubahan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Sebelumnya, AS telah mencapai kesepakatan dengan Meksiko terkait hal ini.

Promo Terbaru di Bareksa

Pada perdagangan Rabu, 29 Agustus 2018, IHSG ditutup menguat 0,37 persen dengan berakhir di level 6.065,15. Tercatat sebanyak 9,57 miliar saham ditransaksikan dengan nilai transaksi mencapai Rp7,95 triliun.

IHSG 29 Agustus 2018

Illustration
Sumber : Bursa Efek Indonesia

Tercatat sebanyak 158 saham mengalami kenaikan, sementara 190 saham mengalami penurunan, serta 145 saham tidak mengalami perubahan harga.

Meski begitu, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) pada perdagangan kemarin senilai Rp480,78miliar.

Perdagangan Berdasarkan Tipe Investor

Illustration
Sumber : Bursa Efek Indonesia

Secara sektoral, delapan dari 10 sektor berakhir di zona positif pada perdagangan kemarin, kecuali sektor keuangan melemah 0,47 persen dan industri dasar turun tipis 0,08 persen.

Tiga sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi yaitu pertanian (2,26 persen), aneka industri (1,34 persen), dan konsumer (1,31 persen).

Saham - saham yang menopang kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin :

• PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) : 3,5 persen
• PT Astra International Tbk (ASII) : 1,7 persen
• PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) :12,7 persen
• PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) : 2,3 persen
• PT United Tractors Tbk (UNTR) : 1,7 persen

Analisis Teknikal IHSG

Illustration
Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle IHSG pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short lower shadow yang menggambarkan IHSG sempat bergerak di zona merah, namun pada akhirnya mampu berbalik arah hingga ditutup di level tertingginya.

Secara intraday, pergerakan IHSG terlihat bervaritatif di mana pada sesi I perdagangan IHSG lebih banyak berkutat di zona merah. Namun memasuki sesi ke-2, IHSG secara perlahan mampu untuk bangkit dan terus menguat hingga sesi kedua perdagangan berakhir.

Apabila diperhatikan, IHSG semakin mendekati pola inverted head and shoulders yang akan terkonfirmasi jika mampu menembus resisten pada level 6.116.

Adapun pola tersebut merupakan salah satu indikasi sinyal reversal (pembalikan arah). Selain itu,indikator stochastic terlihat masih bergerak naik mengindikasikan momentum kenaikan yang masih berlanjut.

Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini masih berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan menguat, meskipun potensi aksi ambil untung (profit taking) semakin tinggi.

Namun kondisi Bursa Saham AS yang ditutup pada zona hijau diperkirakan bisa menjadi sentimen positif yang mendorong IHSG kembali melaju pada hari ini.

Pada perdagangan Rabu, Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,23 persen, S&P 500 naik 0,57 persen, dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,99 persen.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua