Bareksa.com – Tren penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun ini mendorong beberapa emiten melakukan aksi pembelian kembali (buyback) saham. Sejauh ini, setidaknya ada sekitar lima emiten yang sudah mengumumkan rencana tersebut.
Emiten-emiten itu antara lain PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Dari daftar itu, Mitra Keluarga menjadi emiten pertama yang menyatakan aksi buyback tahun ini. Perseroan telah mendapat restu dari para pemegang saham pada 2 Maret 2018 untuk melakukan buyback atas 727,54 juta saham dengan anggaran Rp1,4 triliun.
Hasil itu pun mendapat respons baik dari para investor sehingga sempat mengangkat harga saham MIKA hingga Rp2.250 atau naik 24,31 persen dari periode akhir 2017 yang sebesar Rp1.810. Namun sejak saat itu harga saham MIKA berangsur turun hingga Rp1.750 per 23 Mei 2018.
Emiten lainnya yakni Tower Bersama juga telah mendapat persetujuan buyback. Dalam keterangannya, Tower Bersama akan memulai buyback saham TBIG secara bertahap sejak 30 April 2018 hingga 30 Oktober 2019 atas 204 juta saham dengan anggaran Rp1,2 triliun.
Berbeda dengan MIKA, saham TBIG memang sedang dalam tren turun sejak akhir 2017 yang masih berada pada level Rp6.425 sampai akhirnya menjadi Rp4.760 per 23 Mei 2018.
Daftar Emiten Buyback Saham
Sumber: BEI, diolah Bareksa
Selain MIKA dan TBIG ada Saratoga Investama. Perusahaan milik Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga S. Uno ini baru akan memulai aksi buyback setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 Juni 2018 mendatang.
Saratoga akan melakukan buyback atas 20 juta saham atau setara dengan 0,737 persen dengan anggaran Rp110 miliar. Dalam keterangannya, perseroan menyampaikan, buyback dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan program insentif jangka panjang kepada karyawan.
“Perseroan juga memandang harga saham SRTG saat ini belum mencerminkan nilai/kinerja perseroan yang sesungguhnya,” tulis manajemen Saratoga dalam keterangannya 18 Mei 2018 lalu.
Pada posisi 23 Mei 2018, saham SRTG berada pada level Rp3.870 atau naik 8,1 persen dari posisi akhir tahun 2017 di Rp3.580. Namun sebenarnya, saham SRTG tahun ini sempat menyentuh level tertingginya Rp4.500 pada 25 April 2018.
Pergerakkan Saham SRTG Periode 29 Desember 2017 – 23 Mei 2018
Sumber: Bareksa.com
Bank Mestika Dharma juga akan melakukan buyback sebanyak 324.600 dengan anggaran Rp493 juta. Saham BBMD sendiri tidak masuk kategori saham likuid dan sepanjang tahun ini hingga 23 Mei 2018 baru naik 2,18 persen dari Rp1.375 menjadi Rp1.405.
Adapun Bumi Serpong baru saja mendapat persetujuan pemegang saham untuk merealisasikan buyback sebanyak 1,92 miliar saham dengan anggaran Rp3,3 triliun. Manajemen perseroan menyampaikan, buyback dilakukan karena saham BSDE ikut tertekan sejalan dengan saham-saham properti lainnya.
“Harga saham BSDE sudah cukup rendah dibandingkan nilai perusahaan,” tutur Direktur Bumi Serpong Hermawan Wijaya.
Sepanjang tahun ini, saham BSDE sudah minus 7,05 persen dari Rp1.700 pada akhir 2017 menjadi Rp1.580 per 23 Mei 2018. Bahkan, saham BSDE sempat menyentuh level terendahnya pada 8 Mei 2018 Rp1.485. (AM)