Bareksa.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara year to date hingga 17 Mei 2018 telah turun 8,49 persen ke level 5.815,92. Penurunan itu ikut menggerus kapitalisasi pasar bursa. Pada periode ini, kapitalisasi pasar bursa Rp6.503 triliun atau turun 6,3 persen dari posisi awal tahun Rp6.941 triliun.

Melihat kapitalisasi pasar bursa, maka tidak akan lepas dari deretan 10 saham berkapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Deretan saham itu antara lain saham-saham milik pemerintah seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Di luar BUMN bersaudara, ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), PT United Tractors Tbk (UNTR), serta PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Dari daftar itu, setidaknya ada dua saham yang mencatat kenaikan nilai kapitalisasi pasar per 17 Mei 2018. Salah satunya BBCA dengan nilai Rp537 triliun atau naik 0,56 persen dari posisinya per akhir 2017 Rp534 triliun. Catatan itu membuat BBCA menjadi saham dengan kapitalisasi terbesar nomor satu di BEI.

Posisi BBCA tidak lepas dari penurunan nilai kapitalisasi pasar HMSP yang menjadi Rp425 triliun atau turun 22,73 persen dari posisi akhir tahun 2017 Rp550 triliun.

Daftar 10 Saham Berkapitalisasi Pasar Terbesar

Sumber: BEI, diolah Bareksa

Selain BBCA, saham UNTR juga mencatat kenaikan kapitalisasi pasar. Per 17 Mei 2018, kapitalisasi pasar UNTR mencapai Rp135 triliun atau naik 2,27 persen dari posisi akhir tahun 2017 Rp132 triliun. Catatan ini membuat saham UNTR menggeser posisi GGRM dari peringkat sembilan daftar 10 saham berkapitalisasi pasar terbesar.

Kapitalisasi pasar GGRM sendiri mengalami penurunan 18,63 persen dari Rp161 triliun menjadi Rp131 triliun. Sementara itu, seperti HMSP dan GGRM, saham-saham seperti TLKM, BBRI, UNVR, BMRI, ASII, dan BBNI juga mengalami penurunan nilai kapitalisasi pasar yang secara rata-rata tergerus lebih dari 15 persen. (AM)