BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

IHSG Ditutup Tembus Rekor Baru 6.385, Sektor Mining Jadi Penopang Terbesar

09 Januari 2018
Tags:
IHSG Ditutup Tembus Rekor Baru 6.385, Sektor Mining Jadi Penopang Terbesar
Karyawan beraktivitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/12). Menjelang libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, IHSG mencatat rekor baru yaitu ke posisi 6.221,01 naik 37,52 poin atau 0,61 persen. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Dua saham jadi pendorong utama naiknya sektor pertambangan

Bareksa.com- Hingga penutupan perdagangan hari ini, Senin 8 Januari 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan naik 0,5 persen ke level 6.385,4 yang merupakan level tertinggi sepanjang masa.

Adapun penopang naiknya IHSG adalah menghijaunya sejumlah sektor seperti pertambangan yang naik hingga 2,56 persen, properti naik 1,73 persen, perkebunan naik 1,22 persen, indrastruktur naik 0,55 persen dan keuangan naik 0,51 persen. (Baca : Harga Batu Bara Acuan Naik, Adakah Korelasi dengan Lonjakan Saham DOID?)

Indeks Sektoral Intraday
Illustration

Promo Terbaru di Bareksa

Sumber: Bareksa.com

Naiknya sektor pertambangan tidak terlepas meroketnya sejumlah saham, di antaranya PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO). (Lihat : IHSG Menguat 0,13 Persen di Level 6.362, Ditopang oleh Sektor dan Saham Ini)

Kenaikan itu menyusul pengumuman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, harga batu bara acuan (HBA) bulan Januari 2018 untuk penjualan langsung (spot) pada titik serah penjualan secara free on board di atas kapal pengangkut (FOB vessel) adalah US$95,5 per ton. (Baca : Menguat Tipis, IHSG Ditekan Sektor Keuangan dan Ditopang Sektor Tambang)

Harga yang menjadi acuan untuk batu bara yang akan diekspor maupun digunakan di dalam negeri tersebut naik 1 persen dibandingkan harga di bulan sebelumnya. Peningkatan harga ini merupakan kelanjutan uptrend HBA selama delapan bulan berturut-turut. (Lihat : Recapital Asset : IHSG Bisa Tembus Rekor Baru 6.650 Tahun Ini)

Historikal HBA Sepanjang 2017 – 2018 (US$/ton)

Illustration

Sumber : Minerba ESDM, diolah Bareksa

Hingga penutupan perdagangan hari ini DOID meroket 12,7 persen ke level Rp885 per saham dari sebelumnya Rp785 per saham.

Broker yang melakukan pembelian terbesar adalah Mandiri Sekuritas (CC) yang membeli 191 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp860,5 per saham senilai Rp16,5 miliar.

Niali transaksi yang dilakukan oleh CC setara 12 persen dari seluruh transaksi saham DOID yang mencapai Rp138,4 miliar. (Baca : Ditutup Menguat 0,97 Persen, IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan)

Sementara pembeli terbesar berikutnya adalah Bahana Sekuritas (DX) yang membeli 177 ribu lot saham pada harga Rp878 per saham senilai Rp15,6 miliar.

Mirae Asset Sekuritas (YP) juga membeli 182 ribu lot saham DOID dengan nilai transaksi mencapai Rp15,3 miliar. (Lihat : Tiga Saham Bank Ini Banyak Diborong Asing Topang IHSG)

Pergerakan Harga Saham DOID Intraday

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Sama seperti DOID, hingga penutupan pedaranganan hari ini, ADRO meroket 8,5 persen ke level Rp2.160 dari sebelumnya Rp1.990. (Baca : Tertekan Penurunan Saham Big Caps, Bagaimana Prospek IHSG?)

Naiknya saham ADRO terdorong aksi beli Citi Group Sekuritas (CG) yang memborong 725 ribu lot saham senilai Rp149,6 miliar.

Nilai transaksi yang dilakukan oleh ADRO setara 52 persen dari seluruh transaksi ADRO yang mencapai Rp289 miliar. (Lihat : IHSG Meroket di Awal Tahun, Selalu Didorong Kenaikan Sektor Konsumer?)

Menarikya 67 persen transaksi beli yang dilakukan oleh CG merupakan aksi borong broker asing.

Pembeli saham ADRO terbesar berikutnya adalah CIMB Sekuritas (YU) yang membeli 126 ribu lot saham di harga rata-rata Rp2.060 per saham atau senilai Rp26,2 miliar. (Baca : Hari Pertama Perdagangan 2018: Dua Saham Ini Langsung Sentuh Batas Atas)

Pergerakan Harga Saham DOID Intraday

Illustration

Sumber: Bareksa.com

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua