BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

PT KAI Kaji Sekuritisasi Aset dan Rilis Global Bond Tahun Depan

22 November 2017
Tags:
PT KAI Kaji Sekuritisasi Aset dan Rilis Global Bond Tahun Depan
Suasana pembangunan Stasiun Sudirman Baru di Jakarta, Selasa (31/10). Stasiun sepanjang 520 meter yang dibangun untuk pemberhentian Kereta Bandara Soekarno-Hatta itu ditargetkan dapat beroperasi pada November 2017. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

PT KAI hari ini mencatatkan obligasi perdananya Rp2 triliun di Bursa Efek Indonesia

Bareksa.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI mengkaji sejumlah alternatif pendanaan dari pasar modal untuk tahun depan. Hari ini, Rabu, 22 November 2017, PT KAI resmi mencatatkan obligasi perdananya senilai Rp2 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Keuangan PT KAI, Didiek Hartantyo, menjelaskan sejumlah alternatif pendanaan yang dikaji adalah sekuritisasi aset future income, obligasi global (global bond) maupun obligasi domestik.

"Kita sedang kaji dengan beberapa sekuritas," ujarnya di Jakarta, Rabu, 22 November 2017. (Baca : Nilai Investasi LRT Jabodebek Bisa Lebih Rendah dari Rp31 Triliun)

Promo Terbaru di Bareksa

Belum lama ini, PT KAI menjelaskan bahwa perseroan berpotensi menerbitkan sekuritisasi aset future income dari fasilitas pengangkutan batu bara milik perseroan yang bekerjasama dengan PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) di Sumatera Selatan.

Selain itu, perseroan juga tengah mengkaji untuk melepas sebagian saham anak usahanya kepada publik melalui skema penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Perseroan sudah melakukan persiapan proses go public salah satu anak usahanya tersebut.

"IPO anak usaha mungkin satu hingga dua tahun lagi," katanya.

Tujuh Anak Usaha

PT KAI saat ini memiliki tujuh anak usaha, yakni PT Reska Multi Usaha, PT Railink, PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek, PT Kereta Api Pariwisata, PT Kereta Api Logistik, PT Kereta Api Properti Manajemen, serta PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia. (Lihat : November, KAI Bakal Dapat Pinjaman Rp19 Triliun untuk LRT)

Hari ini PT KAI mencatatkan obligasi I senilai Rp2 triliun. Dalam proses bookbuilding, permintaan obligasi KAI mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 2,5 kali atau sebesar Rp5,2 triliun.

Penawaran ini merupakan perdana bagi bagi perseroan. Obligasi PT KAI dibagi menjadi dua seri, yakni seri A berjangka waktu lima tahun dengan kupon 7,75 persen per tahun dan seri B berjangka waktu tujuh tahun dengan kupon 8,25 persen per tahun.

PT Pemeringkat Efek Indonesia menyematkan peringkat (rating) AAA terhadap obligasi perseroan. Lima perusahaan sekuritas menjadi joint lead underwriter (JLU) dalam proses penerbitan, yakni Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas dan BCA Sekuritas. (Baca : Harga Tiket Kereta Naik 2 November, Apa Untungnya Bagi PT KAI? )

Hingga kuartal III PT 2017, KAI membukukan aset Rp28 triliun, atau naik 11,37 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Saat ini PT KAI tengah memproses pembangunan kereta api Bandara Soekarno-Hatta yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2018. Perseroan menargetkan pendapatan dari pengoperasian kereta api bandara sebesar Rp122 miliar. Nilai itu ditargetkan akan meningkat jadi Rp557 miliar di 2019. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,92

Up0,45%
Up4,28%
Up7,56%
Up8,65%
Up19,15%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,59

Up0,42%
Up4,45%
Up7,00%
Up7,43%
Up2,51%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.080,08

Up0,60%
Up4,04%
Up7,13%
Up7,77%
--

Capital Fixed Income Fund

1.845,41

Up0,53%
Up3,95%
Up6,71%
Up7,40%
Up16,95%
Up40,32%

Insight Renewable Energy Fund

2.272,15

Up0,82%
Up3,96%
Up6,62%
Up7,24%
Up20,21%
Up35,65%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua