Melonjak Karena Rumor Akuisisi Bank Muamalat, BEI Kembali Suspensi Saham PADI
Pasalnya, setelah suspensi pertama pada 28 Juli 2017, saham PADI kembali menguat pada 31 Juli 2017
Pasalnya, setelah suspensi pertama pada 28 Juli 2017, saham PADI kembali menguat pada 31 Juli 2017
Bareksa.com – Menjelang paparan publik insidentil yang akan dilakukan oleh manajemen PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI), pada Rabu esok, 2 Agustus 2017, saham PADI kembali terkena status penghentian perdagangan sementara (suspend) oleh otoritas Bursa Efek Indonesia.
Suspensi ini karena saham PADI menguat signifikan pada Senin, 31 Juli 2017 kemarin. Penguatan saham karena sentimen rumor soal rencana perseroan bakal mengakuisisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
“Penghentian sementara perdagangan saham PADI di pasar regular dan pasar tunai sejak 1 Agustus 2017 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut,” demikian disampaikan Kadiv Pengawasan Transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) Irvan Susandy dan Kadiv Operasional Perdagangan BEI Eko Siswanto, dalam pernyataan tertulisnya di Bursa Efek, Selasa, 2 Agustus 2017.
Dengan status suspensi ini, bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.
Status suspensi saham PADI ini menjadi yang kedua kalinya pada tahun ini. Sebelum suspensi hari ini, perdagangan saham PADI juga sempat dihentikan bursa pada 28 Juli 2017.
Saat itu, saham PADI terus bergerak menguat dalam periode 21 Juli hingga 27 Juli 2017. Dalam periode ini, saham PADI telah tumbuh 132,35 persen dari posisi Rp 340 menjadi Rp 790. Bahkan, setelah suspensi dilepas pada 31 Juli 2017, saham PADI justru meningkat lebih tinggi 24,68 persen ke level Rp 985.
Sejauh ini, manajemen Minna Padi hanya menyampaikan perihal rencana public expose insidentil yang akan digelar 2 Agustus 2017. Selain itu, Minna Padi belum menyampaikan penjelasan terkait kabar rencana akuisisi Bank Muamalat.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.