Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia hari ini, Senin 31 Oktober 2016 memperpanjang masa penghentian perdagangan sementara (suspensi) saham 13 emiten dan menambah satu emiten ke dalam daftar. Langkah ini dilakukan karena mereka menyampaikan laporan keuangan interim kuartal kedua 2016, dan belum melakukan pembayaran denda untuk keterlambatan tersebut.

Penghentian sementara tersebut berlaku untuk perdagangan di saham tunai dan reguler di bursa.

Kepala divisi penilaian perusahaan I, Adi Pratomo Aryanto, dalam pengumumannya menyebutkan bahwa bursa telah memberikan peringatan tertulis III dan tambahan denda sebesar Rp150 juta kepada perusahaan tercatat yang terlambat menyampaikan laporan keuangan dan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan.

Berdasarkan aturan, bursa akan melakukan suspensi apabila mulai hari kalender ke 91 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan tercatat tidak memenuhi kewajiban laporan keuangan dan atau perusahaan tercatat telah menyampaikan laporan keuangan namun tidak memenuhi kewajian untuk membayar denda.

Adapun ketigabelas emiten yang terkena suspen dan juga perpanjangan suspensi adalah PT Skybee Tbk, PT Inovisi Infacom Tbk, PT Siwani Makmur Tbk, PT Bakrie Telecom, PT Berau Coal Energy Tbk, PT Buana Listya Tama Tbk, PT Capitalinc Investment Tbk. Selanjutnya ada PT Global Teleshop Tbk, PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk, PT Garda Tujuh Buana Tbk, PT Permata Prima Sakti Tbk, PT Ratu Prabu energi Tbk, dan PT Trikomsel Oke Tbk.

Selain itu, BEI juga menambahkan saham PT Prabu Energi Tbk (ARTI) ke dalam daftar suspensi. Saham ARTI akan dihentikan sementara sejak hari ini hingga kewajiban perusahaan dilakukan.

Tabel Saham yang Disuspen Bursa dan Alasannya

Sumber: Bareksa.com