Belum Ada Koreksi Sejak Tax Amnesty dan Sri Mulyani, Mahalkah IHSG?
PE Ratio IHSG saat ini sudah berada di atas rata-rata selama sepuluh tahun terakhir.
PE Ratio IHSG saat ini sudah berada di atas rata-rata selama sepuluh tahun terakhir.
Bareksa.com - Sejak Undang-Undang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) disahkan Juni lalu, pasar saham Indonesia terus melaju kencang. Dalam waktu enam pekan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara kumulatif sudah tumbuh hingga 9 persen.
IHSG per 16 Agustus 2016 ditutup di level 5.320, meningkat dibandingkan penutupan pada tanggal 28 Juni di level 4.882. Bila ditarik sejak awal tahun, indeks sudah membukukan return 15,84 persen.
Pergerakan IHSG Sejak Akhir Juni
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Meningkatnya IHSG dalam waktu yang singkat memberikan risiko harga yang relatif mahal dibandingkan dengan kinerja keuangannya. Hal ini dapat terlihat dari rasio harga terhadap laba emiten-emiten di bursa saham yaitu price to earning ratio (PE Ratio). Seiring dengan meningkatnya IHSG, PE Ratio pun ikut naik sehingga harganya semakin mahal.
Berdasarkan data yang dikompilasi Bareksa, PE Ratio IHSG saat ini sudah berada di atas rata-rata selama sepuluh tahun terakhir. Data Bloomberg mencatat IHSG saat ini memiliki PE Ratio sekitar 27 kali (berdasarkan data 12 bulan terakhir/TTM), lebih tinggi dibandingkan rata-rata PE Ratio selama sepuluh tahun terakhir di 20 kali.
Grafik: PE Ratio IHSG selama 10 tahun terakhir
Sumber: Bloomberg, diolah Bareksa.com
Beberapa analis menilai peningkatan IHSG akan diiringi dengan koreksi. Pasalnya, untuk menyesuaikan valuasinya sehingga harga menjadi wajar, IHSG perlu sedikit turun meski dalam tren peningkatan. "Secara teknikal sudah dalam fase koreksi walaupun masih uptrend. Tetapi ini adalah koreksi yang sehat," ujar Technical Analyst Samuel Sekuritas, Muhamad Makky Dandytra.
Dengan volatilitas IHSG saat ini, Makky mengatakan jika IHSG turun hingga level 5.100 pun masih dianggap wajar. Alasannya, sejak mengalami kenaikan signifikan pada bulan Juni 2016, indeks belum mengalami koreksi yang berarti.
Sementara itu, Head of Research NHKorindo, Reza Priyambada, mengatakan penurunan IHSG akan terjadi meski saat ini dalam posisi yang aman didukung oleh serangkaian berita baik dalam negeri. Dalam waktu dekat, sentimen baik ini akan mulai berkurang dan rilis kinerja emiten sudah selesai keluar sehingga tidak ada lagi yang dijadikan bahan ekspektasi investor. Hal ini juga didukung dengan adanya sentimen penurunan di pasar saham pada setiap bulan Agustus.
"Sampai saat ini belum jelas juga kenapa di bulan Agustus IHSG selalu mengalami kecenderungan untuk turun," ujarnya. (Baca juga: Juli-Agustus 20 Tahun Terakhir Biasanya IHSG Turun, Bagaimana Pada 2016?)
Sementara itu, Kepala Riset First Asia Capital, David Sutyanto, mengatakan jika nilai PE IHSG saat ini masih rendah dan cenderung aman. Hal ini dibandingkan dengan keadaan saat tren naik (bullish) sebelumnya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.