Aberdeen Jual Saham Ace Hardware, Astra & AKR Corporindo

Bareksa • 28 Jan 2016

an image
Petugas beraktifitas pada sekitar ruang yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (15/7).(ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)

Dana kelolaan Aberdeen Plc. di pasar saham turun menjadi 80,1 miliar pound sterling dari kuartal sebelumnya 107,6 miliar

Bareksa.com - Aberdeen Asset Management masih melanjutkan aksi jual terhadap saham-sahamnya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, perusahaan investasi yang tercatat di London Stock Exchange ini telah menjual saham PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Astra International Tbk (ASII) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Aberdeen menjual 974.400 lembar saham ACES pada 22 Januari 2016 pada kisaran harga Rp790 per saham. Dana tunai yang diterima dari penjualan itu senilai Rp769 juta. Transaksi itu menurunkan tipis kepemilikan Aberdeen menjadi 5,92 persen dari sebelumnya 5,93 persen.

Sementara saham ASII dijual pada 20 dan 21 Januari 2016. Total jumlah saham yang dilepas mencapai 3.696.800 lembar pada harga rata-rata Rp5.837 per saham. Dari transaksi jual ini Aberdeen mendapatkan dana sebesar Rp20,2 miliar. Saham AKRA juga dijual pada  20 dan 21 Januari 2015. Aberdeen menjual sebanyak 7.217.000 lembar pada harga rata-rata Rp7.125. Transaksi tersebut mengurangi kepemilikan Aberdeen menjadi 6,0 persen dari sebelumnya 6,16 persen. (Baca juga: Aberdeen Terus Jual Saham Astra, Borong Saham Indocement)

Aberdeen Asset Management kemarin, 27 Januari 2015 baru saja merilis laporan aktivitas investasi kuartalan. Pada kuartal IV-2015 terjadi outflow bersih atau arus dana keluar dari investor sebesar 9,1 miliar pound sterling atau setara Rp179 triliun (asumsi kurs Rp19.700 per pound sterling). Hal tersebut memicu penurunan dana kelolaan di pasar saham menjadi 80,1 miliar pound sterling dari kuartal sebelumnya 107,6 miliar pounds. Sementara berdasarkan catatan Bloomberg, 25 persen dana investasi Aberdeen ditempatkan pada pasar negara berkembang.

Grafik: Arus Keluar Dana Investor Kuartal IV


sumber: Aberdeen

"Kami terus berjuang menghadapi ketidakseimbangan struktural perekonomian global dan perlambatan siklus di pasar negara berkembang, serta dampak dari turunnya harga minyak dan komoditas," ujar CEO Aberdeen Martin Gilbert dalam rilisnya.