Komisaris Utama Waskita Lepas Sebagian Saham, Aberdeen Masih Jual Astra

Bareksa • 20 Jan 2016

an image
Petugas beraktifitas pada sekitar ruang yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (15/7).(ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)

Komisaris Utama Waskita Raih Rp511,5 juta dari penjualan saham WSKT, Nilai transaksi jual Aberdeen Rp918 miliar

Bareksa.com - Komisaris Utama PT Waskita Karya Tbk (WSKT) Mohamad Hasan menjual saham perseroan miliknya. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada  8 Januari 2016 Hasan menjual sebanyak 300.000 lembar saham WSKT dengan harga transaksi Rp1.705 per lembar sehingga menghasilkan dana senilai Rp511,5 juta.

Berdasarkan data registrasi pemegang efek, pada September 2015 Hasan masih memiliki 4.813.817 lembar saham WSKT. Namun sampai 8 Januari 2016 jumlah saham yang dipegangnya tersisa 2.123.817 lembar. Artinya, sejak Oktober hingga awal Januari ini, jumlah saham WSKT yang dilepas sebanyak 2.690.000 lembar.

Waskita merupakan salah satu BUMN konstruksi yang mencatatkan kinerja gemilang pada 2015. Perusahaan ini berhasil mendapatkan kontrak baru senilai Rp24,7 triliun, lebih tinggi dari raihan kontrak baru sepanjang 2014 sebesar Rp22,6 triliun. Dengan pencapaian positif, harga saham Waskita berhasil menguat 13 persen menjadi Rp1.670 pada akhir 2015 dari sebelumnya Rp1.470.

Grafik: Harga Saham WSKT


sumber: Bareksa.com

Di luar itu, perusahaan investasi asing asal Skotlandia Aberdeen Asset Management masih melanjutkan penjualan saham PT Astra International Tbk (ASII). Berdasarkan keterbukaan informasi, Aberdeen menjual sebanyak 33.499.000 lembar saham Astra pada kisaran harga Rp5.821 -  5.985 per saham. Nilai total dari transaksi jual tersebut mencapai Rp198 miliar dan menurunkan kepemilikan Aberdeen pada Astra menjadi 7,53 persen dari sebelumnya 7,61 persen. (Baca juga:  Aberdeen Terus Jual Saham Astra, Borong Saham Indocement)

Pada 2015, harga saham ASII anjlok ke level Rp6.000 per saham atau turun 17 persen dari akhir 2014. Penurunan didorong memburuknya kinerja perusahaan.

Grafik: Harga Saham ASII


sumber: Bareksa.com

Nilai pendapatan ASII sampai dengan September 2015 mencapai Rp138,2 triliun atau turun 8,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan karena turunnya penjualan barang sebesar 11,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.