Bareksa.com - Perusahaan investasi asing Aberdeen Asset Management melakukan aksi jual atas dua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada akhir 2015. Melalui Aberdeen Asset Management Asia Limited, perusahaan investasi asal Skotlandia ini menjual sebagian saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Aberdeen menjual saham Astra pada 28 dan 29 Desember 2015 sebanyak 14.576.900 lembar pada kisaran harga Rp6.008 - 6.022 per saham. Transaksi jual ini menurunkan kepemilikan Aberdeen pada Astra menjadi 7,40 persen dari sebelumnya 7,43 persen.
Sepanjang 2015 harga saham ASII turun 19 persen menjadi Rp6.000 dari sebelumnya Rp7.425 per saham. Lemahnya harga saham ASII tidak terlepas dari perlambatan ekonomi Indonesia pada 2015 yang berdampak pada penjualan mobil secara nasional. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil periode Januari - November 2015 hanya 940 ribu unit, turun 17 persen dibanding periode yang sama 2014 sebesar 1,1 juta unit.
Grafik: Harga Saham ASII
sumber: Bareksa.com
Laporan keuangan Astra pada September juga membuktikan besarnya dampak perlambatan ekonomi terhadap kinerja perusahaan. Pendapatan Astra turun 8 persen menjadi Rp138 triliun dari sebelumnya Rp150 triliun dan laba perusahaan turun 21 persen menjadi 11,9 triliun dari sebelumnya 14,4 triliun.
Selain Astra, Aberdeen juga melepas sebagian saham perusahaan distributor bahan bakar minyak (BBM) PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Aberdeen melepas 580.000 lembar saham AKRA pada harga rata-rata Rp6.969,68 per saham. Transaksi senilai total Rp4,04 miliar ini menurunkan kepemilikan Aberdeen pada AKRA menjadi 6,74 persen dari sebelumnya 6,75 persen.
Berbeda dengan Astra, harga saham AKRA justru menunjukkan kinerja positif sepanjang 2015. Sejak awal Januari sampai dengan akhir Desember harga saham AKRA naik 74 persen menjadi Rp7.175 per saham dari sebelumnya Rp4.120. Peningkatan harga didukung naiknya laba perusahaan sebesar 46 persen menjadi Rp845 miliar dari sebelumnya Rp561 miliar. (Baca juga: Harga Minyak Dunia Ambrol, Benarkah AKRA Bisa Dulang Untung?)
Grafik: Harga Saham AKRA
sumber: Bareksa.com
Selain itu, AKRA sejak 30 November 2015 juga berhasil masuk ke dalam MSCI Global Standard Index, yang kerap kali digunakan oleh investor dari seluruh belahan dunia sebagai tolok ukur portofolionya. (Baca juga: Ini Daftar Emiten yang Masuk dan Keluar MSCI Global Standard & Small Cap Index)