Bareksa.com- Dibalik lesunya pergerakan pasar saham, ada saham-saham "third liners" yang atraktif naik. Tapi bagi pemain saham, khususnya pemula perlu menelaah lebih dalam mengenai pergerakan saham-saham tersebut sebelum ikut melakukan pembelian pada saham ini.
Saham PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) dan PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) melonjak 16,7 persen dan 16,4 persen. Tetapi yang dikhawatirkan kenaikan tersebut tidak disertai dengan volume pembelian yang memadai. Hingga pukul 15.21 WIB, transaksi BKSW hanya senilai Rp4,6 juta dan transaksi SMDM hanya Rp59.600.
PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) juga tercatat mengalami kenaikan harga 13,4 persen menjadi Rp245 per saham. Padahal antrean jual saham SIAP mencapai dua kali antrean beli, yang secara teori seharusnya lebih mendorong penurunan harga, artinya kenaikan harga ini anomali dibandingkan dengan supply dan demand dari pergerakan saham.
Tercatat broker yang melakukan pembelian bersih terbanyak untuk saham SIAP adalah Equity Securities Indonesia (BS) yang memebeli 547 ribu lot senilai Rp13 miliar. Selain BS, Woori Korindo Securities (XA) juga tercatat melakukan pembelian terbesar kedua saham SIAP sebesar 459 ribu lot atau senilai Rp10 miliar.
Pada periode 13 April - 15 Mei 2015, harga saham SIAP telah merosot 40,9 persen. Sebelumnya di periode 14 Oktober - 30 Desember 2014, harga saham tiba-tiba melonjak tiga kali lipat menjadi Rp465 per saham dari Rp216.
Sumber: Bareksa.com
Selain SIAP, saham PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) juga mengalami pergerakan yang cukup agresif yang naik 5,4 persen menjadi Rp195. Tercatat Mandiri Sekuritas yang melakukan pembelian bersih terbanyak saham ini sebesar 18,4 ribu lot atau senilai Rp352 juta.
***
Berbeda dengan saham-saham tersebut, ada juga saham kategori "third liner" yang naik karena ada alasan fundamental yang mendasari.
Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) juga naik 5 persen menjadi Rp530. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, jumlah dividen yang akan dibagikan total Rp360 miliar atau Rp24 per saham. Dividen yang dibagikan mencapai 86,1 persen dari laba bersih perseroan pada 2014 senilai Rp415,19 miliar dengan jadwal cum-dividen tanggal 21 Mei 2015. (Baca juga: Bagikan Dividen 86,1% Laba 2014, Harga Saham SIDO Terodorong 5%)
Perusahaan yang bergerak di bidang pembibitan dan perdagangan benih jagung PT BISI International Tbk (BISI) juga ikut terdongkrak naik 5,2 persen menjadi Rp1.630 karena telah berhasil meningkatkan laba bersih kuaartal l-2015 sebesar 71,5 persen menjadi Rp48 miliar dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama hanya Rp28 miliar. (np)