Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Rilis inflasi yang diatas perkiraan analis menyebabkan investor melakukan profit taking
Rilis inflasi yang diatas perkiraan analis menyebabkan investor melakukan profit taking
Bareksa.com – Perdagangan obligasi pemerintah jangka panjang kembali melemah setelah rilis data inflasi bulan November 2014 yang meningkat 1,5 persen menjadi 6,23 persen. Sementara, neraca perdangan bulan Oktober mencatatkan surplus tipis $23,2 juta.
Hampir semua benchmark obligasi pemerintah—kecuali obligasi bertenor 10 tahun (seri FR0070) — mengalami penurunan yang tercermin dari kenaikan yield. Dengan kenaikan yield sebesar 5,35 basis poin, obligasi bertenor 5 tahun (seri FR0069) memimpin pelemahan ke level 7,63 persen.
Analis fixed income SuccorInvest Gani Ariawan menilai data inflasi yang lebih tinggi dibandingkan perkiraan menyebabkan investor melakukan aksi profit taking. Sebelumnya, diperkirakan inflasi Oktober akan naik 0,35-0,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Data inflasi yang dirilis lebih tinggi dibandingkan proyeksi menyebabkan investor untuk melakukan profit taking. Selain itu, obligasi pemerintah juga telah mengalami kenaikan yang terlalu tinggi pada beberapa hari kemarin.”
Inflasi bulan November 2014 tercatat sebesar 6,23 persen secara tahunan (year-on-year) atau naik 1,5 persen (month-on-month) akibat meningkatnya sektor Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan.
Ariawan menambahkan, investor akan kembali melihat data inflasi bulan depan serta neraca pedagangan bulan November.
“Investor akan melihat pengaruh kenaikan harga BBM pada inflasi dan neraca perdagangan bulan depan. Efeknya akan terlihat pada data tersebut karena BBM dinaikkan pada pertengahan bulan.”
Selain obligasi pemerintah, nilai tukar rupiah pun tercatat melemah 75 poin ke level Rp12.280,5 per dolar Amerika. Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) malah ditutup menguat 14 poin ke level 5.164,3. (np)
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.116,64 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.104,22 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.883,27 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.078,57 | - | - | ||||
Insight Renewable Energy Fund | 2.325,38 |
ST014T2
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,5%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 29 hari
Jangka Waktu
2 tahun
Terjual 66%
ST014T4
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,6%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 29 hari
Jangka Waktu
4 tahun
Terjual 42%
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.