BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Lelah Tunggu Jokowi Naikkan BBM, Investor Asing Obligasi Kabur Sejak 6 November

Bareksa15 November 2014
Tags:
Lelah Tunggu Jokowi Naikkan BBM, Investor Asing Obligasi Kabur Sejak 6 November
Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) leaders pose for a family photo at the International Convention Center at Yanqi Lake in Beijing - (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Tidak hanya masalah kenaikan harga BBM, tetapi juga untuk stabilisasi ekonomi

Bareksa.com – Meski mengalami penguatan untuk semua benchmark, perdagangan obligasi pemerintah hari ini, Jumat 14 November 2014 sepi. Total transaksi keempat obligasi tersebut hari ini hanya sebesar Rp547,07 miliar.

Penurunan yield terbesar dialami obligasi bertenor 15 tahun (seri FR0071) yang tercatat turun 9,2 basis poin sehingga yield-nya menjadi 8,23 persen.

Sepinya perdagangan obligasi pemerintah hingga hari ini diduga akibat keluarnya investor asing dari indonesia ungkap salah satu fixed income trader yang dihubungi Bareksa.com.

Promo Terbaru di Bareksa

“Investor asing memilih untuk menukarkan obligasi Indonesia dengan obligasi Amerika atau negara Asia lain, seperti Jepang, yang ekonominya lebih safety meski yield yang ditawarkan lebih rendah.”

Investor asing dinilai menunggu realisasi langkah tegas pemerintahan Joko Widodo, meski dalam KTT APEC di Beijing Presiden Joko Widodo dipuji oleh beberapa pemimpin negara lain.

“Tidak hanya untuk kenaikan harga BBM, tetapi juga stabilisasi ekonomi.”

Berdasarkan data Bareksa.com, arus dana asing di obligasi turun menjadi Rp457,33 triliun di tanggal 12 November 2014. Padahal di tanggal 6 november 2014 masih sebesar Rp461,37 triliun.

Sementara, pergerakan indeks saham (IHSG) ditutup menguat tipis sebesar 0,82 poin atau 0,02 persen menjadi 5.049,49 didorong penguatan sektor industri alat berat dan sektor industri dasar. Sedangkan transaksi asing tercatat melakukan net sell sebanyak Rp200,34 miliar dengan aksi jual banyak terjadi di saham-saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Sedangkan Rupiah melemah tipis 9 poin menjadi Rp12.214 per dolar AS dari sebelumnya Rp12.205 per dolar AS.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua