WGC : Lonjakan Harga Emas Kalahkan Saham AS di 2024, Begini Prediksi Tahun 2025
Harga emas dalam mata uang dolar AS meroket 28%, lebih unggul dari kinerja saham AS yang hanya naik 27%
Harga emas dalam mata uang dolar AS meroket 28%, lebih unggul dari kinerja saham AS yang hanya naik 27%
Bareksa.com - Dewan Emas Dunia (World Gold Council/WGC) dalam laporannya (12/12) mencatat kinerja emas di 2024 hingga November berhasil mengalahkan instrumen invastasi lainnya. Dengan beberapa kali mencatat rekor, harga emas dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) meroket 28% sepanjang tahun berjalan (YTD) per akhir November, lebih unggul dari kinerja saham AS yang hanya naik 27%.
Logam kuning juga melampaui kinerja saham negara berkembang, obligasi AS hingga obligasi negara-negara lain selain AS. WGC mencatat emas mencetak rekor harga sebanyak 40 kali sepanjang 2024 hingga November dan total permintaan emas untuk pertama kali dalam sejarah berhasil melampaui US$100 miliar di kuartal III.
Permintaan invetasi emas meningkat, terutama melalui transaksi over-the-counter, didukung oleh sentimen risiko geopolitik dan volatilitas di pasar keuangan regional dan global. Selain itu, bank sentral terus menambah cadangan emasnya dan pembelian naik pesat pada Oktober.
Promo Terbaru di Bareksa
Investor di negara-negara Barat juga kembali berbondong-bondong memborong emas, karena bank sentral mulai memangkas suku bunga acuan. Kondisi itu membuat emas jadi salah satu aset berkinerja terbaik di 2024.
Sumber : WGC
Tidak hanya dalam dolar AS, emas juga mencatatkan kinerja cemerlang dalam banyak mata uang. Lonjakan tertinggi dicatatkan harga emas dalam mata uang dolar Kanada dan yen Jepang yang masing-masing meroket 35,1% YTD per November, disusul emas dalam mata uang dolar Australia 33,9%, serta euro dan franc Swis yang masing-masing melesat 33,7%.
Sumber : WGC
Outlook 2025
Mengenai prediksi 2025, menurut WGC, saat ini semua mata tertuju pada AS. Donald Trump yang kembali terpilih menjadi Presiden ke-47 dengan visi Amerika sentris, yang efeknya bisa mengakibatkan kegelisahan cukup tinggi bagi investor di seluruh dunia. Sebab, dengan kebijakan perang dagang akan menimbulkan gejolak pasar.
Meski begitu, konsensus pasar memperkirakan suku bunga acuan AS, Federal Funds Rate (Fed Rate) akan dipangkas 100 basis poin (1%) pada 2025 dari level saat ini 4,5-4,75%, dengan inflasi yang melemah tapi masih di atas target Federal Reserve. WGC menilai dolar AS akan tetap datar atau sedikit melemah saat kondisi kembali normal, sementara pertumbuhan global tetap positif tetapi terus tumbuh di bawah tren.
Dalam konteks ini, kebijakan The Fed dan arah dolar AS akan terus jadi pendorong penting bagi emas. Namun seperti yang telah ditunjukkan beberapa tahun terakhir, keduanya bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kinerja emas. Sebaliknya, WGC mengandalkan kerangka kerja yang lebih kuat yang memungkinkan untuk menangkap kontribusi semua sektor permintaan dan penawaran emas.
WGC menganalisa peran beberapa faktor:
1.Ekspansi ekonomi dan dampak langsungnya pada permintaan konsumen.
2. Risiko dan ketidakpastian sebagai pemicu arus dari investor yang mencari lindung nilai yang efektif.
3. Biaya peluang membuat emas lebih (atau kurang) menarik dibandingkan dengan imbal hasil obligasi.
4. Momentum yang dapat meningkatkan tren, mendatar atau justru membalikkan arah.
Analisis WGC menunjukkan, jika ekonomi berjalan sesuai konsensus pada 2025, maka emas bisa terus diperdagangkan dalam kisaran yang sama dengan yang terlihat pada bagian akhir tahun 2024, dengan potensi kenaikan.
Meski begitu, WGC menekankan peran penting konsumen Asia dan aksi borong oleh bank sentral. China dan India merupakan pasar emas terbesar. Secara umum, Asia menyumbang lebih dari 60% permintaan tahunan emas (tidak termasuk bank sentral). Tahun ini, investor Asia turut berkontribusi terhadap kinerja emas, khususnya selama paruh pertama, dan permintaan India diuntungkan oleh pengurangan bea masuk pada paruh kedua.
Namun, risiko perang dagang tampak besar. Permintaan konsumen China kemungkinan akan bergantung pada kesehatan pertumbuhan ekonomi Negara Panda, baik melalui cara normal maupun stimulus pemerintah. Meskipun faktor yang sama yang memengaruhi permintaan investasi pada 2024 masih ada, namun emas mungkin menghadapi persaingan dari saham dan real estat.
India tampaknya memiliki posisi yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi tetap di atas 6,5%, dan kenaikan tarif apa pun akan memengaruhinya lebih sedikit daripada mitra dagang AS lainnya, mengingat defisit perdagangan yang jauh lebih kecil. Hal ini, dapat mendukung permintaan konsumen emas. Pada saat yang sama, produk investasi keuangan emas telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dan meskipun hanya merupakan sebagian kecil dari keseluruhan pasar.
WGC menilai bank sentral telah menjadi pembeli bersih emas selama hampir 15 tahun. Pentingnya emas dalam cadangan devisa sudah diakui dengan baik perannya sebagai penyimpan nilai jangka panjang, sebagai diversifikasi, kinerjanya di masa krisis dan fakta bahwa emas tidak membawa risiko kredit. Dalam lingkungan utang negara yang terus meningkat dan ketidakpastian geopolitik, maka peran emas sudah sangat jelas.
Sumber : WGC
Investasi Emas di Bareksa Emas
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,03 | 0,23% | 3,93% | 7,65% | 8,47% | 19,26% | 38,62% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,99 | 0,21% | 4,04% | 7,14% | 7,66% | 2,91% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.083,65 | 0,56% | 3,99% | 7,48% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.851,29 | 0,53% | 3,86% | 7,05% | 7,37% | 17,67% | 41,38% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.283,33 | 0,82% | 4,05% | 7,15% | 7,44% | 20,36% | 35,78% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.