Bareksa.com - Harga emas diprediksi akan turun usai naik tajam pekan lalu. Logam kuning menikmati kenaikan harga mingguan terkuatnya sejak 2023 pada minggu lalu. Namun James Stanley ahli strategi pasar senior dari Forex.com, minggu ini cerita emas akan berbeda. Sebab pekan lalu, banyak sentimen yang menopang kenaikan harga emas. Secara mingguan, harga emas telah mencatat kenaikan dalam 9 bulan beruntun.
“Minggu lalu adalah minggu yang besar bagi emas dengan harga spot naik 5,98%” ungkap Stanley dilansir Kitco News (28/11).
Pekan lalu ada beberapa momentum geopolitik yang menopang harga emas. Seperti memanasnya eskalasi konflik Rusia-Ukraina. Namun sentimen ini tidak mesti akan bertahan hingga Desember. “Level harga US$2.538 adalah pembalikan 50% dari pergerakan harga emas pada Juni-Oktober dan sejauh ini, itu mempertahankan harga emas spot terendah dalam dua bulan. Emas naik setiap hari minggu lalu sebelum dibuka minggu ini dengan penurunan agresif,” dia menjelaskan.
Harga Emas Hari Ini, Jumat (21/11/2024)
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
Emas spot | US$2.660,96 per ounce |
Emas Treasury | Rp1.400.236 per gram |
Emas Pegadaian | Rp1.421.000 per gram |
Emas Indogold | Rp1.391.136 per gram |
Emas Antam | Rp1.513.000 per gram |
Sumber: Bareksa Emas, harga-emas.org, emas spot per pukul 13.19 WIB
Stanley mengatakan skenario bullish memang mengendalikan harga emas pekan lalu. “Pergerakan awal setelah pembukaan mingguan diuji di atas US$2.720, tetapi kemudian bergerak turun ke zona support sebelumnya di US$2.660-2.666,” tulisnya.
“Setelah pemantulan lain dari zona itu, maka para trader emas bersiap harganya untuk mencapai lower-high dengan resistensi di support sebelumnya, yakni US$2.685. Dan kemudian, saat pasar AS dibuka pada Senin, trader melakukan dorongan besar, bergerak turun hingga tepat di atas level US$2,600, sehingga aksi jual akhirnya mulai melambat,” dia memaparkan.
Stanley mengatakan kenaikan harga emas dalam sembilan bulan, merupakan periode terpanjang dalam lebih dari 24 tahun, kemungkinan akan berakhir. "Kecuali jika terjadi sesuatu yang agresif dalam beberapa hari ke depan, dengan liburan Thanksgiving di AS yang mengarah ke hari perdagangan terakhir bulan ini, tampaknya kenaikan itu dapat dipatahkan," katanya.
Jika secara mingguan, harga emas akan turun pekan ini, maka bisa jadi momentum untuk membeli logam mulia. Sebab tahun depan, harga logam mulia diprediksi reli dan kembali menyala. Menyusul Goldman Sachs, UBS juga memprediksi harga emas tahun 2025 bakal kembali reli dan menembus rekor tertinggi baru. UBS meramal harga emas menembus US$2.900 pada akhir 2025.
Sebelumnya Goldman Sachs Group Inc juga merekomendasi “go for gold” untuk emas, karena harganya bisa kembali menembus rekor pada 2025 dengan prediksi US$3.000 per ons. Alasanya karena ketika suku bunga The Fed dipangkas, maka aliran dana di pasar emas akan meningkat.
Tim Analis Bareksa juga memprediksi harga emas dalam negeri pada bisa menutup 2024 di kisaran Rp1,4 juta hingga Rp1,45 juta per gram. Prediksi ini untuk harga emas fisik digital, tanpa mempertimbangkan biaya cetak. Pada tahun 2025, harga emas dalam negeri dalam mata uang rupiah diprediksi menembus Rp1,5 juta hingga Rp1,55 juta.
Adapun untuk harga emas spot global, Tim Analis Bareksa memprediksi harganya pada 2024 di kisaran US$2.700 per ons, yang sudah terlampaui beberapa waktu lalu, meskipun saat ini turun di kisaran US$2.600-an. Pada tahun 2025, harga emas global diprediksi menembus US$3.000 hingga US$3.100 per ounce.
Prediksi Harga Emas | Tahun 2024 | Tahun 2025 |
Dalam negeri | Rp1,4-1,5 juta per gram | Rp1,5-1,55 juta per gram |
Spot global | US$2.700 per ons | US$3.000-3.100 per ons |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.