Biden Mundur dari Bursa Capres AS, Ini Dampaknya ke Harga Emas

Abdul Malik • 24 Jul 2024

an image
Ilustrasi karikatur Joe Biden yang digambarkan sedang meninggalkan bursa Capres Amerika Serikat (AS) yang berpengaruh ke harga emas. (Shutterstock)

Secara teknikal, jika emas mampu menembus US$2.483,74, maka berpeluang menuju US$2.500

Bareksa.com - Joe Biden pada Ahad lalu mengumumkan tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai kandidat calon Presiden Amerika Serikat (AS) pada Pemilu November mendatang. Pengumuman itu dinilai tidak terlalu mengejutkan kalangan politisi maupun pelaku pasar. Namun akibat pengumuman itu, investor justru harus menyesuaikan kembali risiko investasinya di pasar keuangan dan berpengaruh ke harga emas pada Senin. 

Dilansir Kitco News (23/7), dalam jangka menengah, banyak analis melihat pengunduran diri Joe Biden sebagai hal positif bagi logam mulia. Sebab kepergian Biden menciptakan ketidakstabilan lebih lanjut dalam perebutan kursi kekuasaan di Gedung Putih, yang sudah penuh gejolak. Hal ini akan semakin mendukung emas sebagai status aset safe haven. 

“Daya tarik logam mulia menguat karena investor mencari perlindungan terhadap ketidakpastian politik dan prospek pasar. Keputusan Biden untuk membatalkan upayanya agar terpilih kembali jadi presiden telah membuka jalan bagi kandidat lain dari Partai Demokrat untuk menantang Donald Trump. Pergeseran politik ini berkontribusi terhadap melemahnya dolar AS, membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya,” ungkap James Hyerczyk analis di FX Empire.

Beli Emas di Sini

Harga Emas Hari Ini, Rabu (24/7/2024)

Emas

Harga Beli Emas Hari Ini

Emas spot

US$2.416,49 per troy ounce

Emas Treasury​

Rp1.299.472 per gram

Emas Pegadaian​

Rp1.322.000 per gram

Emas Indogold

RpRp1.291.000 per gram

Emas Antam

Rp1.406.000 per gram

Sumber: Bareksa Emas, harga-emas.org, emas spot per pukul 14.33 WIB​

Beli Emas di Sini

Hyerczyk mengatakan jika Trump terpilih kembali jadi Presiden AS, maka kebijakan ekonomi yang diusulkan kandidat Partai Republik itu berpotensi memicu inflasi. “Rencananya mencakup pemotongan pajak perusahaan, penurunan suku bunga dan hubungan dagang dengan negara lain yang lebih ketat, khususnya dengan Tiongkok. Para analis memperingatkan langkah-langkah ini, terutama penerapan tarif dapat menjadi tekanan inflasi,” dia menjelaskan. 

Secara teknikal, Hyerczyk mengatakan rata-rata pergerakan harga emas dalam 50 hari ada di level US$2.359,86, berfungsi sebagai level support utama, dengan MA 200 hari di US$2.163,01, menjadi support jangka panjang. Dia mengingatkan, meskipun harga emas berada dalam tren naik dalam waktu lebih lama saat ini, namun terdapat risiko penurunan signifikan. 

“Jika menembus support terdekat yakni di US$2.385,28, maka bisa memicu penurunan harga jangka pendek. Level harga di kisaran US$2.450 hingga US$2.480 bisa jadi resistensi jangka pendek. Jika emas mampu bergerak ke atas menembus di atas US$2.483,74, maka berpeluang menuju US$2.500. Namun, jika harga turun di bawah MA 50 hari, maka mungkin menandakan koreksi yang lebih dalam,” dia menjelaskan. 

Beli Emas di Sini

Untuk diketahui, harga emas sudah beberapa kali menembus rekor tertingginya sepanjang 2024. Lonjakan harga logam mulia ditopang tingginya permintaan oleh bank sentral dan investor ritel, konflik geopolitik yang masih berlanjut, hingga ekspektasi investor atas pemangkasan suku bunga Amerika Serika (AS).

Dilansir CBS News (22/7), sepanjang 2024, rekor all time high (ATH) emas untuk harga penutupan pertama terjadi pada Maret 2024 senilai US$2.1`60 per ounce. Kemudian pada awal April emas kembali menembus rekor harga tertinggi barunya di US$2,265 per ounce. Emas mencapai puncak harga berikutnya di US$2.435 pada 20 Mei. Secara keseluruhan, emas berjangka naik hampir 13% sepanjang tahun ini.

Namun, sejak akhir Mei, harga emas mulai stabil. Pada Juni, harga emas spot berada di kisaran US$2.300 dan pada 2 Juli, harga spot emas berada di US$2.326,02 per ounce. Bahkan pada 16 Juli lalu, harga emas spot menembus US$2,464.82 per ounce di perdagangan intraday dan emas berjangka AS di US$2,467.8 per ounce.

Beli Emas di Sini

Investasi Emas di Bareksa Emas

Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.

Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.

Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.

Beli Emas di Sini

(AM)

***

Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.