Emas Fisik Digital Bareksa Naik 11,83%*
Harga emas terus naik secara umum setiap tahunnya
Harga emas terus naik secara umum setiap tahunnya
Bareksa.com - Waktu telah membuktikan bahwa emas menjadi salah satu aset favorit investor sejak lama, salah satu alasannya karena harga emas terus naik secara umum setiap tahunnya. Lalu seberapa cuan atau keuntungan yang bisa diperoleh dengan investasi emas terlebih emas fisik digital? Berikut ulasan cuan investasi emas fisik digital yang tersedia di fitur Bareksa Emas dalam super app Bareksa.
Rahmat Hidayat, Business Development Bareksa menjelaskan kemudahan investasi emas yakni bisa dilakukan secara digital yang bisa mengantarkan investor bisa berinvestasi emas dari mana dan kapan saja serta juga, besaran minimum besaran investasi emas yang saat ini bisa dimulai dari Rp50 ribu, menjadi daya tarik tambahan dalam berinvestasi emas. “Emas fisik digital bisa dipilih oleh semua investor termasuk bagi yang hanya ingin melakukan diversifikasi investasi,” kata Rahmat, Rabu (17/4/2024).
Lalu berapa cuan yang bisa diperoleh dengan berinvestasi emas fisik digital? Rahmat menjelaskan harga emas fisik digital di Bareksa Emas pada tiga bulan pertama tahun ini,rata-rata naik hingga lebih dari 10%.
Promo Terbaru di Bareksa
Bareksa Emas sendiri menyediakan tiga produk emas fisik digital dari Treasury, Pegadaian, dan Indogold. Rahmat mencatat jika harga emas fisik digital Treasury pada 1 Januari 2024 tercatat Rp1.052.704 per gram, harganya melonjak 11,78% menjadi Rp1.176.749 per gram pada 31 Maret 2024.
| Treasury | Pegadaian | Indogold |
1 Jan 2024 | 1,052,704 | 1,051,000 | 1,048,500 |
31 Mar 2024 | 1,176,749 | 1,165,000 | 1,172,500 |
YTD | 11.78% | 10.85% | 11.83% |
Sementara itu emas fisik digital Pegadaian yang pada 1 Januari 2024 tercatat pada posisi Rp1.051.000 per gram, pada 31 Maret 2024 harganya baik 10,85% menjadi Rp1.165.000 per gram. Di sisi lain emas fisik digital Indogold tercatat naik hingga mencapai 11,83% pada tiga bulan pertama 2024 dari Rp1.048.5000 per gram pada 1 Januari 2024 menjadi Rp1.172.000 per gram pada 31 Maret 2024.
Investasi Emas di Sini
5 Faktor Harga Emas
Terutama bagi Kamu yang merupakan investor emas pemula, perlu mengetahui bahwa harga emas di dalam negeri antara lain dipengaruhi oleh harga emas global. Lalu apa saja faktor yang mempengaruhi menentukan harga emas di pasar global?. Melansir laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berikut lima faktor penyebab naik turunnya harga emas baik di pasar dunia maupun di dalam negeri.
1. Ketidakpastiaan Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Kenapa seperti itu? Dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Makanya saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik. Investasi emas disebut-sebut salah satu aset aman (safe haven).
Pada sebuah kesempatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam sebuah kesempatan juga mengakui lho bahwa emas sering menjadi pilihan investor di kala ketidakpastian ekonomi global saat ini. Setidaknya ada tiga alasan emas baru dipilih manakala ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik. Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi. Kedua, nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang. Ketiga, permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas. Tak perlu heran, pamor emas umumnya melejit ketika sedang krisis.
2. Penawaran dan Permintaan Emas
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya bikin logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini bakal naik. Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya. Satu hal yang juga perlu dicatat bahwa ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas.
3. Kebijakan Moneter
Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Saat The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Alasannya, dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas batangan dan begitu juga sebaliknya.
4. Inflasi
Pendorong harga emas berikutnya inflasi. Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas. Penyebabnya masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. Semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.
5. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Makanya, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS. Saat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
Investasi Emas di Sini
(Rahmat Hidayat/Martina Priyanti)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.