Setelah Tembus US$2.000, Harga Emas Global Diprediksi Bakal Terus Naik
Jika konflik menjadi lebih buruk emas bisa mencapai titik tertinggi sepanjang masa dalam waktu dekat
Jika konflik menjadi lebih buruk emas bisa mencapai titik tertinggi sepanjang masa dalam waktu dekat
Bareksa.com - Harga emas di pasar dunia, diprediksi berpeluang terus naik terutama karena faktor geopolitik perang di Timur Tengah. Nah, kenaikan maupun turunnya harga emas di pasar dunia, menjadi salah satu faktor besaran harga emas di dalam negeri.
Harga Emas Hari Ini, Rabu (1/11/2023)
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
Emas Comex | US$1.977,91 per troy ounce |
Emas Treasury | Rp 1.051.569 per gram |
Emas Pegadaian | Rp1.020.000 per gram |
Emas Indogold | Rp1.018.500 per gram |
Emas Antam | Rp1.123.000 per gram |
Sumber: Investing (10.25 WIB), Antam (08.30 WIB), dan Bareksa Emas
Promo Terbaru di Bareksa
Harga emas dunia berada di level psikologis utama yaitu US$2.000 per troy ounce, pada perdagangan Senin (30/1/2023). Kenaikan harga emas dunia ini terjadi masih disebabkan karena permintaan safe haven lantaran konflik di Timur Tengah yang makin memanas.
Sementara itu harga emas dunia di pasar spot pada kemarin, Selasa (31/10/2023) per pukul 14.55 WIB seperti dilansir laman Investing tercatat US$1.996,60 per troy ons. Kemudian pada pagi ini, Rabu (1/11/2023), per pukul 10.30 WIB harganya tercatat US$1.977,91 per troy ounce.
Melansir laman Treasury, harga emas di dunia berusaha menguat di tengah tekanan dari penguatan mata uang Dolar AS. Permintaan kepada emas sebagai instrumen safe haven terus membludak di tengah konflik Timur Tengah antara Palestina dan Israel. Sementara para pelaku pasar menantikan pertemuan kebijakan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) minggu ini.
"Konflik Timur Tengah membatasi pasar emas dan perak. Saya tetap bullish pada emas, konflik akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik, emas bisa mencapai titik tertinggi sepanjang masa dalam waktu dekat," kata Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff seperti dilansir Treasury.
Faktor Geopolitik
Sementara itu Analisis dari Head of Research & Development (DCFX), Paolo Liszman menjelaskan lonjakan harga emas ini sebagian besar dipicu oleh ketidakpastian geopolitik yang berkembang di Timur Tengah. Menurutnya fenomena ini telah memberikan dukungan substansial bagi logam mulia ini, yang terus menarik minat investor di tengah lingkungan global yang tidak pasti.
"Seiring dengan berlanjutnya perkembangan geopolitik yang belum pasti dan fluktuasi dalam kebijakan ekonomi global, para investor diimbau untuk tetap mengikuti informasi terbaru dan berbagai faktor yang mempengaruhi pasar emas sehingga para pelaku pasar dapat mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas," kata dia.
Sementara itu Analis dari Exinity, Han Tan mengatakan harga emas masih bisa bergerak menguat selama konflik di Timur Tengah memanas. Emas adalah aset aman yang akan dicari setiap kali ada ketegangan geopolitik.
"Logam mulia akan mendapat sokongan kuat selama konflik di Timur tengah memanas arau meluas. Pasalnya, itu bisa membuat ekonomi global memburuk," kata Han Tan, dikutip dari Reuters seperti dilansir CNBC Indonesia.
Situasi Gaza, Palestina, makin memburuk. Pengeboman terus terjadi tanpa henti selama lebih dari 24 jam, Selasa-hingga Rabu (1/11/2023). Mengutip laporan Reuters, serangan baru Israel dilakukan termasuk ke kamp pengungsi. Disebut bagaimana rudal Israel menghantam kamp pengungsi padat penduduk di Gaza Utara, Jabalia.
Namun, Han Tan mengingatkan jika harga emas akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan The Fed. The Fed akan mengumumkan kebijakan moneternya pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.
Jika The Fed masih akan hawkish maka emas bisa tertekan demikian juga sebaliknya. Kebijakan hawkish akan melambungkan dolar AS serta imbal hasil US Treasury.
Penguatan dolar AS membuat emas semakin sulit dibeli sehingga tidak menarik.
Harga Emas Jangka Panjang
Andreas Santoso, Co-founder & COO Treasury (PT Indonesia Logam Pratama) mengatakan meskipun mungkin tidak terjadi konflik fisik atau perang, suasana ketegangan dan ketidakpastian antara negara-negara atau wilayah, dapat memengaruhi harga emas.
"Saat konflik atau negosiasi internasional mengalami ketidakpastian, maka investor mungkin lebih cenderung beralih ke emas sebagai bentuk perlindungan. Hal ini menyebabkan harga emas akan cenderung naik," kata Andreas, kepada Bareksa (19/10/2023).
Andreas menjelaskan bahwa secara historis harga emas dalam 5 tahun terakhir berhasil memberikan imbal hasil sekitar 60% dan 10 tahun mencatat return 110%. Artinya, dalam jangka panjang, rata-rata kenaikan harga emas 10%-12% per tahun, termasuk di dalamnya bila ada gejolak dunia.
"Jadi kalau melihat historical price dalam kondisi normal dan gejolak, emas memberikan return yang cukup menjanjikan 10%-12% on average per tahun," ungkapnya.
Kenapa Emas Jadi Safe Haven?
Emas masih menjadi salah satu aset investasi favorit investor sebagai lindung nilai atau safe haven. Tapi, apa sebenarnya safe haven? Safe haven adalah aset yang diharapkan nilainya tetap atau meningkat walaupun pasar tidak stabil atau bergejolak. Safe haven dicari oleh para investor untuk menghindari aset mereka dari kerugian ketika terjadi penurunan pasar atau krisis keuangan.
Emas dianggap sebagai “safe haven” oleh banyak investor. Aset ini diharapkan nilainya sejalan dengan inflasi untuk jangka waktu yang lama. Standar perekonomian dunia atau negara mungkin tidak berhubungan dengan nilai emas, tetapi pada akhirnya nilai emas adalah dasar nilai riil.
Emas dipercaya sebagai alat penyimpan nilai atau “store of value”. Nilai dari komoditas emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga yang ditetapkan pemerintah. Banyak orang yang membeli emas sebagai asuransi terhadap peristiwa ekonomi yang buruk atau merugikan. Sebagai akibatnya, permintaan dan harga emas meningkat ketika adanya ancaman inflasi ataupun perubahan nilai dolar AS.
Penelitian yang dilakukan oleh Sile Li dan Brian Lucey mengidentifikasi indikator-indikator kondisi pasar yang tidak stabil, yaitu: tekanan dalam pasar keuangan, ketidakjelasan politik, dan sentimen konsumen.
Konsumen akan berpikir bahwa emas akan lebih aman dibanding aset berisiko seperti saham dan obligasi. Makanya bisa disimpulkan bahwa harga emas akan cenderung meningkat ketika pasar keuangan mengalami tekanan yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun.
Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital Treasury di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Ayo investasi emas dan lakukan cetak fisik di Bareksa!
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.