Harga Emas Sudah Murah dan Mulai Glowing Akibat Ketegangan Geopolitik, Saatnya Serok?
Ada banyak faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga emas, seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, hingga perang
Ada banyak faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga emas, seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, hingga perang
Bareksa.com - Harga emas hari ini baik di pasar dunia maupun di dalam negeri bergerak naik dibandingkan akhir pekan lalu. Harga logam mulia mulai glowing, setelah pekan lalu sempat menyentuh level terendah dalam 7 bulan terakhir. Artinya saat ini harga emas sedang murah dan mulai merangkak naik akibat sentimen ketegangan geopolitik. Saatnya serok emas?
Sebagai gambaran harga emas di pasar spot dunia siang ini tercatat US$1.849,74 dari sebelumnya pada Jumat pekan lalu sempat sekitar US$1.820,38 per troy ounce. Kenaikan harga emas di pasar dunia juga diikuti di dalam negeri, untuk emas Antam hari ini naik Rp10.000 per gram dibandingkan harga pada Jumat pekan lalu. Kenaikan harga juga terjadi pada emas-emas yang tersedia di Bareksa Emas dengan periode yang sama atau dibandingkan Jumat pekan lalu. Emas Treasury menjadi Rp951.003 per gram, dari sebelumnya Rp943.970 per gram pada Jumat lalu.
Sementara untuk emas Pegadaian menjadi Rp970.000 per gram, atau naik Rp5.000 per gram dibandingkan harganya pada Jumat pekan lalu. Sedangkan harga emas Indogold pada hari ini tercatat Rp950.500 per gram, dari sebelumnya harga pada Jumat pekan lalu Rp944.500 per gram.
Promo Terbaru di Bareksa
Harga Emas Hari Ini, Senin (9/10/2023)
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
---|---|
Emas Comex | US$1.849,74 per troy ounce |
Emas Treasury | Rp951.003 per gram |
Emas Pegadaian | Rp970.000 per gram |
Emas Indogold | Rp950.500 per gram |
Emas Antam | Rp1.053.000 per gram |
Sumber: Investing (12.29 WIB), Antam (08.30 WIB), dan Bareksa Emas (12.55 WIB)
Melansir laman Treasury, harga emas melejit naik seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah perang Israel vs Hamas bergejolak sejak akhir pekan lalu. Harga emas naik juga dipicu aksi bargain buying, di mana pasar sudah jenuh setelah harga emas turun selama 9 hari beruntun. Hanya saja, harga emas pada pekan ini bisa terhenti jika inflasi Amerika Serikat (AS) masih tinggi. Data inflasi AS untuk September 2023 rencananya akan diumumkan pada Rabu (11/10/2023).
Faktor Pendorong Harga Emas
Harga emas khususnya yang berupa emas batangan atau logam mulia, di dalam negeri sendiri antara lain ditentukan oleh harga emas global. Lalu apa faktor lainnya dan juga yang menentukan harga emas di pasar global? Melansir laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berbagai sumber berikut ini lima faktor penyebab naik turunnya harga emas :
1. Ketidakpastiaan Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Kenapa seperti itu? Dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Makanya saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik. Investasi emas disebut-sebut salah satu aset aman (safe haven).
Contoh kasus terakhir efek dari ketidakpastiaan kondisi global yang mendorong harga emas melambung, adalah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah perang Israel vs Hamas meledak pada akhir pekan lalu.
2. Penawaran dan Permintaan Emas
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya bikin logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini bakal naik. Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya. Satu hal yang juga perlu dicatat bahwa ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas.
3. Kebijakan Moneter
Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga.
Saat The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Alasannya, dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas batangan dan begitu juga sebaliknya.
Kebijakan The Fed sendiri juga dipengaruhi oleh data ekonomi Amerika, seperti inflasi. Makanya, sejumlah kalangan menilai bahwa harga emas yang melonjak saat ini, bisa terhenti jika inflasi Amerika Serikat (AS) masih tinggi.
4. Inflasi
Pendorong harga emas berikutnya inflasi. Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas.
Penyebabnya masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. Semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.
5. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat
Harga emas lokal mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Makanya, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
Saat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
Tips Investasi Emas
Bagaimana sebaiknya investasi emas saat harganya sedang naik turun? Jaza Yusron, Analis Treasury (PT Indonesia Logam Pratama) mengatakan ada baiknya investasi emas disesuaikan dengan tujuan jangka waktu investasi emas. "Kalau tujuannya untuk jangka panjang, dengan memantau supply vs demand saja sudah cukup," kata Jaza kepada Bareksa, Senin (9/10/2023).
Menurut Jaza, investor yang berinvestasi emas dengan tujuan jangka panjang biasanya tidak terpengaruh dengan perkembangan harga pada saat ini. Apalagi, selama ini permintaan untuk emas selalu meningkat setiap tahunnya dan saat bersamaan belum tentu bisa sesuai dengan jumlah pasokan yang tersedia. Hal inilah yang membuat harga logam mulia terus naik secara konstan.
Sebaliknya, ia mejelaskan kalau untuk yang periode investasi jangka pendek dan sebagai seorang investor ingin mengetahui apakah harga emas akan naik atau turun atau stabil, bisa melakukan analisa. "Analisa lebih lanjut seperti yang sudah disebutkan oleh OJK (di atas) ya di luar supply vs demand. Contohnya antara lain kebijakan moneter, inflasi, ketidakpastian kondisi global termasuk isu-isu geopolitik, ekonomi, dan lainnya," jelas Jaza.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun.
Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital Treasury di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas.
Ayo investasi emas dan lakukan cetak fisik di Bareksa!
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.