Bareksa.com - Biaya pendidikan anak merupakan urusan krusial dan vital. Sebab jika biaya pendidikan tidak disiapkan sejak dini, maka orang tua akan kesulitan memenuhi kewajibannya dalam memberikan pendidikan layak bagi buah hati. Sayangnya, saat ini masih banyak orang tua salah strategi dalam menyiapkan biaya pendidikan anak.
Padahal seiring inflasi, biaya pendidikan akan terus naik dan semakin mahal setiap tahunnya. Salah satu cara ampuh untuk bisa memerangi inflasi biaya pendidikan ialah dengan investasi. Sebab menyiapkan biaya pendidikan hanya dengan menabung, maka bisa membuat dana tersebut akan semakin tergerus inflasi.
Karena itu, orang tua juga perlu cermat dan jeli agar tidak salah salah memilih produk investasi. Nah, investasi emas untuk menyiapkan dana pendidikan bisa menjadi solusi cerdas.
Jaza Yusron, Analis Treasury (PT Indonesia Logam Pratama) mengatakan investasi emas untuk dana pendidikan bisa melindungi nilai aset dalam jangka panjang.
"Emas dianggap sebagai instrumen investasi yang relatif stabil karena nilainya cenderung meningkat seiring waktu. Dengan mempertimbangkan lonjakan biaya pendidikan sampai jenjang yang paling tinggi," kata Jaza kepada Bareksa, Kamis (3/8/2023).
Menurut Jaza, investasi emas untuk menyiapkan dana pendidikan juga dapat menjadi bagian dari strategi diversifikasi portofolio, sekaligus perlindungan nilai aset dalam jangka panjang dengan likuiditas yang tinggi. Artinya, Kamu dapat dengan mudah menukarkan emas menjadi uang tunai, ketika membutuhkannya untuk membiayai pendidikan.
Sebagai gambaran, ia menjelaskan inflasi biaya pendidikan di Indonesia berdasarkan data Indeks Harga Konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS) per tahun rata-rata naik 2-3% setiap tahun ajaran baru. Dengan rincian di beberapa kota besar sebagai berikut:
Sumber : Treasury, data per Juni 2023
Jaza menjelaskan ada dua cara atau strategi yang bisa dipilih dalam menyiapkan dana pendidikan anak dengan cara investasi emas. Yakni, berinvestasi dengan cara lump sum dan strategi dollar cost averaging (DCA).
Secara sederhana, menyiapkan dana pendidikan dengan strategi lump sum artinya investasi di mana orang tua menyisihkan dana dalam jumlah besar pada satu waktu untuk menyiapkan biaya pendidikan anak di masa depan.
Sementara itu dengan strategi dollar cost averaging (DCA), orang tua menyiapkan biaya pendidikan anak untuk diinvestasikan secara bertahap selama periode tertentu.
Jaza mengatakan strategi investasi dollar cost averaging (DCA) ialah Kamu secara teratur dan konsisten membeli sejumlah aset dengan jumlah yang tetap. Artinya, Kamu membeli sejumlah emas dengan nilai yang sama setiap periode investasi, misalnya setiap bulan secara konsisten, tanpa melihat pergerakan harga.
Dengan strategi DCA, Kamu akan membeli lebih banyak emas saat harga rendah atau turun, dan sebaliknya membeli lebih sedikit emas saat harga sedang naik atau tinggi.
Sebagai simulasi, Kamu ingin menyisihkan dana untuk pendidikan anak selama 5 tahun ke depan. Maka setiap bulan, selama 5 tahun, Kamu akan berinvestasi jumlah yang sama dalam bentuk emas, tanpa memperhatikan harga saat itu.
Contoh Simulasi :
Misalnya, Kamu memutuskan untuk berinvestasi US$100 atau sekitar Rp1,5 juta setiap bulan dalam bentuk emas logam mulia selama 5 tahun. Pada tahun pertama, pada Januari dengan alokasi uang Rp1,5 juta dan saat itu harga emas dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) misalnya US$50 per gram, maka Kamu mendapatkan 2 gram emas.
Namun pada Februari, harga emas naik jadi US$60 per gram, maka dengan US$100 atau Rp1,5 juta tersebut, Kamu membeli 1,67 gram emas dan seterusnya hingga Desember hingga tahun ke-5.
Dengan asumsi bulan ke-2 tahun pertama hingga bulan terakhir di tahun kelima harga emas di kisaran US$60 per gram, sedangkan di bulan pertama US$50 per gram, maka selama 5 tahun Kamu telah memiliki tabungan emas logam mulia sekitar 100,5 gram untuk biaya pendidikan anak.
Ini dengan asumsi Kamu telah berinvestasi emas sejak 5 tahun lalu. Harga jual (buyback) emas Treasury di fitur Bareksa Emas hari ini, Jumat (4/8/2023) Rp941.731 per gram. Dengan tabungan emas 100,5 gram, maka jika dicairkan saat ini jadi senilai Rp94,64 juta yang bisa Kamu gunakan untuk menyiapkan biaya pendidikan anak.
Namun jika tabungan emas itu tidak dicairkan, Kamu tidak perlu khawatir. Sebab semakin lama investasimu disimpan dalam bentuk emas logam mulia, maka berpotensi terus tumbuh di masa mendatang dan berpeluang mengalahkan inflasi.
Dengan berinvestasi menggunakan strategi DCA, maka bisa membantu Kamu mengurangi risiko fluktuasi harga emas. Sebab Kamu membeli jumlah yang sama setiap bulan, sehingga rata-rata harga pembelian kamu akan menjadi lebih stabil.
Hal lainnya, jangan pernah khawatir soal inflasi karena harga emas dipastikan akan terus naik per tahunnya, bahkan kenaikannya melebihi dari kenaikan dana pendidikan. Simak tabel di bawah ini :
Sumber : Treasury, data per Juni 2023
Meski begitu, ada beberapa hal yang harus Kamu perhatikan dalam berinvestasi emas menggunakan strategi DCA:
1. Disiplin Adalah yang Utama
Konsistensi menjadi kunci utama dalam strategi DCA. Mantapkan niat dan ingat bahwa dana pendidikan anak menjadi prioritas utama masa depan mereka, sehingga Kamu mesti disiplin berinvestasi emas sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
2. Jangan Terpengaruh Pergerakan Harga Emas Harian
Setelah menetapkan waktu investasi, selanjutnya Kamu jangan terpengaruh dengan fluktuasi harian harga emas. Tetaplah berinvestasi dengan tenor waktu yang Kamu tetapkan sebelumnya, dan tentunya sesuai alokasi dana yang sudah ditetapkan.
Jaza menjelaskan strategi investasi lump sum secara umum bisa diartikan menyetor dana sekaligus. Artinya Kamu mengalokasikan dana besar di awal. Emas akan menjadi bagian dari portofolio investasimu dengan tujuan untuk menyiapkan biaya pendidikan anak-anak kelak. Strategi ini biasanya dipakai oleh orang yang tak punya penghasilan bulanan tetap.
Salah satu manfaat utama dari investasi emas dengan strategi lump sum ialah potensi pertumbuhan nilai emas yang selalu terjaga dan naik setiap tahunnya. Sehingga investasimu di emas logam mulia tersebut berpeluang terus bergerak tumbuh.
Investasi emas untuk menyiapkan dana pendidikan anak ini juga membantu mendiversifikasi portofoliomu. Diversifikasi investasi penting untuk mengelola risiko dan meningkatkan peluang keuntungan jangka panjang.
Selain itu, investasi emas juga berfungsi sebagai perlindungan dari inflasi. Ketika harga barang dan jasa naik, nilai emas juga cenderung naik, sehingga emas dapat membantu mempertahankan nilai investasimu untuk dana pendidikan anak di masa depan.
Bahkan kenaikan harga emas rata-rata per tahunnya lebih besar dari kenaikan biaya pendidikan. Jika rata-rata dana pendidikan naik 3% per tahun, maka harga emas yang diinvestasikan di awal akan selalu naik rata-rata 13% per tahun.
Sumber : Treasury, data per Juni 2023
Meski begitu, sebelum memulai investasi dengan strategi lump sum, Kamu perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut:
1. Niatkan untuk Investasi Pendidikan Jangka Panjang
Kamu harus menanamkan mindset dengan tidak berfikir akan menggunakan investasi emas untuk dana pendidikan tersebut, bagi kebutuhanmu di jangka pendek. Sebab, prinsip utama investasi emas adalah untuk jangka menengah dan panjang.
Jika waktu berinvestasi emas kurang tepat dan Kamu tidak berorientasi jangka panjang, maka bisa saja Kamu menghadapi kerugian. Untuk itu dengan strategi ini, Kamu dituntut menghitung dengan detail estimasi biaya pendidikan, mulai dari anak usia dini hingga ke jenjang perguruan tinggi.
2. Menganalisa Harga Emas Sebelum Membeli
Hal lain yang perlu Kamu perhatikan ialah harus mampu menganalisis pasar emas. Ini penting sebelum berinvestasi. Kamu harus memahami tren harga emas, kondisi pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas.
Kamu harus mencari waktu yang tepat untuk membeli, yakni ketika harga emas menyentuh level terendah. Dengan cara ini Kamu berpeluang meraih untung ketika menjualnya di harga tinggi.
Namun memang tidak ada orang yang bisa mengetahui kapan harga terendah emas itu datang. Sehingga tidak semua investor cocok dengan strategi investasi lump sum, karena harus tahu momen kapan ketika masuk berinvestasi dan memiliki dana yang cukup besar agar keuntungan maksimal.
3. Memilih Platform Investasi yang Tepat
Kamu sebagai orang tua maupun calon orang tua, juga perlu melakukan riset dan memilih platform investasi yang terpercaya, memiliki biaya yang wajar, dan menyediakan fasilitas investasi emas untuk dana pendidikan yang aman dan terpercaya.
Salah satu cara aman dan mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun.
Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital Treasury di Bareksa Emas, Kamu juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas.
Ayo investasi emas untuk menyiapkan dana pendidikan anak di Bareksa.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.