Ini Jurus Ampuh Agar Cuan dari Investasi Emas, Saat Harga Bergejolak
Besaran investasi emas disesuaikan dengan profil risiko, misalnya profil konservatif bisa mengalokasikan 30% dari porsi investasi ke emas
Besaran investasi emas disesuaikan dengan profil risiko, misalnya profil konservatif bisa mengalokasikan 30% dari porsi investasi ke emas
Bareksa.com - Harga emas di pasar global maupun dalam negeri bergejolak dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan harga emas spot pekan lalu sempat menyentuh level terendah dalam hampir 2,5 tahun terakhir.
Harga emas berjangka pengiriman Oktober diperdagangkan di US$1.662 per troy ons. Di dalam negeri, harga beli emas Pegadaian di fitur Bareksa Emas pada Senin (19/9) di Rp874.000 per gram. Harga beli emas Pegadaian itu merupakan level terendah sejak 6 Februari 2022, atau lebih dari 7,5 bulan terakhir.
Penurunan harga emas akibat kekhawatiran pelaku pasar atas perlambatan ekonomi global akibat lonjakan inflasi dan tren kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral. Di tengah penurunan harga emas, apakah logam mulia bisa dijadikan aset untuk diversifikasi investasi?
Promo Terbaru di Bareksa
Sepanjang pekan ini, harga emas diperkirakan akan merosot karena terdampak sentimen kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang akan merilis hasil rapat terkait suku bunga acuan pada Rabu waktu setempat, atau Kamis dini hari WIB.
"Ini (kebijakan the Fed) menjadi penyebab utama tekanan turun harga emas pekan ini. Kalau The Fed masih memberikan sinyal pengetatan moneter yang agresif, harga emas spot bisa menyentuh support US$1.600 per troy ons," kata Analis Komoditas PT Monex Investindo, Ariston Tjendra dilansir Katadata.co.id, Senin (19/9/2022).
Ariston memproyeksikan The Fed berpotensi menaikkan suku bunga acuan 70 basis poin (Bps) hingga 100 Bps. Sebab, data inflasi AS masih tinggi, hingga kisaran 8%, jauh dari ekspektasi The Fed yang menargetkan inflasi berada di kisaran 2%.
Dia menyampaikan kenaikan suku bunga acuan yang mendongkrak imbal hasil (yield) surat utang di AS akan memperkuat nilai tukar dolar. Hal ini akan membuat aset dolar AS menarik bagi investor, dan otomatis membuat harga barang yang dinilai dalam komoditas menurun, termasuk emas.
Emas untuk Diversifikasi
Selama ini, investasi emas sering dianggap sebagai salah satu aset investasi aman (safe haven). Selain itu, ada keyakinan harga emas terus naik dalam jangka panjang.
Terkait soal diversifikasi investasi, bila Anda menempatkan 100% asetnya ke dalam investasi emas juga tidaklah bijak. Sebab ada saatnya harga emas tidak tumbuh tinggi dan imbal hasilnya bisa tertinggal dari aset lain, seperti saat ini.
Karena itu diperlukan jurus jitu, agar investasi logam mulia bisa meraih cuan, meskipun saat harga bergejolak. Berikut tips investasi emas sebagai diversifikasi aset investasi untuk meraih imbal hasil optimal :
1. Tentukan Tujuan
Sebelum memulai investasi, Anda harus punya tujuan dari dana yang Anda kumpulkan tersebut. Misalnya, untuk biaya pendidikan, pembelian rumah atau menyiapkan dana pensiun.
Bila Anda sudah mengetahui tujuan dan perkiraan jangka waktu, Anda bisa mulai menghitung perkiraan dana yang bisa disisihkan secara rutin tiap bulan. Misalnya, Anda mau menyisihkan 10% dari penghasilan per bulan untuk investasi emas.
2. Sesuaikan dengan Profil Risiko
Profil risiko adalah seberapa besar tingkat toleransi investor terhadap risiko investasi. Investor yang berani mengambil risiko besar demi imbal hasil tinggi disebut sebagai investor agresif, atau pengambil risiko (risk taker). Sementara investor konservatif, lebih nyaman untuk memastikan dana pokoknya aman meski imbal hasilnya tidak terlalu tinggi.
Dari profil risiko ini, Anda bisa menyesuaikan porsi-porsi investasi di dalam berbagai aset termasuk emas. Bila Anda termasuk investor agresif, maka mayoritas dana bisa ditaruh di pasar saham atau investasi reksadana saham dan sebagian kecil ditaruh di pasar uang, atau emas logam mulia.
Contoh diversifikasinya yaitu 60% porsi dana investasi di reksadana saham, 20% di pasar uang, 10% di SBN dan 10% di emas.
Sementara jika Anda investor dengan profil konservatif, dapat menyisihkan lebih besar untuk investasi emas. Misalnya, 30% hingga 40% dari dana investasi untuk investasi emas kemudian 30% di SBN, dan 40% di reksadana pasar uang.
3. Tempat Penyimpanan Aman
Khusus investasi emas, Anda memerlukan tempat aman untuk menyimpan wujud fisik dari logam mulia ini agar tidak hilang atau mudah dicuri orang. Brankas atau safe deposit box di bank bisa menjadi pilihan aman, tetapi ada biaya tambahan.
Risiko penyimpanan ini bisa dikurangi bila Anda memutuskan untuk membeli emas secara online dengan fasilitas titipan. Investasi emas seperti ini sudah tersedia di fitur Bareksa Emas di super app investasi Bareksa.
Dengan aplikasi Bareksa, Anda bisa melihat nilai investasi emas, reksadana dan SBN dalam satu aplikasi.
4. Cairkan di Saat Tepat
Diversifikasi menjadikan keragaman dalam aset investasi. Karena sifat yang berbeda dari tiap aset, ada saatnya satu aset tumbuh lebih tinggi daripada yang lainnya sehingga porsinya dalam portofolio bisa berubah.
Nah, saat satu aset sedang memberikan hasil yang tinggi, Anda bisa memanennya, atau mencairkannya untuk merealisasikan keuntungan.
Contohnya, ketika harga emas sedang dalam tren kenaikan harga, sementara pasar saham sedang melemah, maka Anda bisa menggunakan momen ini untuk mengambil keuntungan (profit taking). Saat harga emas tinggi Anda jual saja sebagian tetapi bukan seluruhnya.
Hal tersebut diibaratkan seperti memetik buah dari pohonnya di mana Anda hanya mengambil buahnya tetapi tidak menebang pohonnya (pokok investasinya). Lalu, Anda tetap memupuk (menambah) investasi emas terutama ketika harga emas sedang turun seperti saat ini, agar tumbuh kembali dalam jangka panjang.
Adapun emas dalam fitur Bareksa Emas di aplikasi Bareksa adalah logam mulia dengan kadar 99,99 persen yang diproduksi oleh ANTAM dan UBS mulai dari ukuran 0,1 gram. Bila Anda ingin mengambil wujud emas tersebut, bisa dimulai dengan ukuran 1 gram.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.