Bareksa.com - Harga emas hari ini, Jumat (1/7/2022) turun di bawah ambang batas level psikologis utama di US$1.800 per ounce. Harga emas tercatat sudah turun dalam tiga pekan terakhir berturut-turut. Pelemahan itu akibat kebijakan moneter agresif Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed dan dolar AS yang menguat sehingga mengurangi daya tarik emas.
Dilansir Reuters, harga emas spot hari ini Jumat pukul 12.47 WIB turun 0,5 persen jadi US$1.797,19 per ounce, setelah sempat mencapai level terendah sejak 16 Mei di US $1.794,62. Emas berjangka AS juga turun 0,5 persen menjadi US$1.798,60 per ounce. Analis teknikal Reuters Wang Tao mengatakan penembusan emas spot di bawah support di US$1.801 per ounce dapat menyebabkan penurunan ke US$1.784.
Sepanjang pekan ini harga emas turun 1,6 persen minggu ini. “Harga emas mengalami penurunan dari siklus super komoditas akibat kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve dan dolar AS yang masih kuat. Meskipun imbal hasil US Treasury tercatat lebih rendah,” kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.
Dolar menguat menuju puncak dalam dua dekade terakhir, sehingga membuat emas kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang selain dolar AS. Imbal hasil acuan Obligasi Pemerintah AS atau US Treasury 10 tahun mencapai level terendah sejak 6 Juni.
Innes mengatakan preferensi investor untuk menyimpan uangnya secara tunai dalam mengelola portofolio investasinya bisa mereda, ketika resesi melanda dan agresifnya kebijakan bank sentral mereda. Kondisi itu berpeluang mendorong minat investor terhadap emas.
Meski harga emas sedang menurun, namun Bank investasi AS, Goldman Sachs baru-baru ini justru menaikkan proyeksi harga emas hingga akhir tahun 2022. Target harga emas dinaikkan jadi US$2500 per ounce, menandakan 2022 merupakan tahun berkilau buat emas setelah mengakhiri 2021 dengan turun sekitar 4 persen.
Dilansir Kitco News (29/6/2022), Goldman Sachs dalam laporannya mencatat tahun-tahun mendatang kekhawatiran atas resesi AS akan semakin meningkat, sehingga akan mendorong harga emas naik lebih tinggi.
Goldman Sachs memang dikenal bullish terhadap prospek emas. Sehingga kenaikan target harga emas terbaru ini merupakan tanda lain Goldman Sachs melihat potensi kenaikan yang kuat bagi logam kuning.
Goldmans Sachs juga percaya risiko inflasi kemungkinan merupakan faktor kuat untuk mempengaruhi harga emas tahun ini. Goldman mengatakan ekspektasi inflasi dapat menjadi sulit ditaklukkan, sebab inflasi menjadi cukup persisten dan telah terbukti tidak bersifat sementara seperti yang diperkirakan sebelumnya oleh Bank Sentral AS The Fed.
Standard Chartered sebelumnya memprediksi prospek harga emas logam mulia di kisaran level US$1.850 sepanjang kuartal III 2022 atau naik dari level saat ini. Pergerakan harga emas diprediksi bakal terjebak antara dua sentimen, yakni kekhawatiran lonjakan inflasi dan agresifnya pengetatan kebijakaan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed hingga akhir 2022.
"Emas telah terjebak di antara ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih tajam dan kekhawatiran atas inflasi tinggi yang berkepanjangan, jika kebijakan moneter gagal mendorong aktivitas ekonomi dan menurunkan inflasi," kata analis logam mulia Standard Chartered Suki Cooper.
Senada dengan harga emas global, harga beli emas Pegadaian hari ini Jumat, juga menurun di level Rp911.000 per gram, atau lebih murah Rp4.000 dibandingkan Kamis di Rp915.000 per gram.
Sumber : Bareksa
Dibandingkan Jumat pekan lalu yang seharga Rp918.000 per gram, maka harga emas hari ini lebih murah Rp7.000 per gram. Namun untuk periode setahun terakhir, ketika harga beli emas Pegadaian di kisaran Rp880.000 per gram, maka harga emas hari ini sudah meningkat sekitar Rp35.000 per gram.
Simak juga : Gajian Investasi Emas di Bareksa, Raih Reksadana hingga Rp400 Ribu
Perlu dicatat, emas adalah instrumen investasi yang cocok untuk jangka panjang dan sarana lindung nilai dari inflasi. Investasi logam mulia ini juga ada selisih harga beli dan harga jual, sehingga investor sangat disarankan jika berniat menjual emas, hanya ketika harga jualnya sudah lebih tinggi dari harga ketika membeli emas.
Pengen dapat cuan dari kilaunya emas? Yuk cuss segera investasi!
(AM)
Baca juga : Prediksi Harga Emas Ketika Kepanikan Pasar Beralih dari Inflasi ke Resesi
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.