Harga Emas Dipengaruhi Tingkat Inflasi AS dan Penambahan Kasus Covid-19
Harga emas kembali menguat dan bergerak di atas zona US$1.815 pada Rabu, (12/1/2022)
Harga emas kembali menguat dan bergerak di atas zona US$1.815 pada Rabu, (12/1/2022)
Bareksa.com - Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) memperkirakan kekhawatiran Amerika Serikat (AS) akan kenaikan inflasi dan penambahan kasus Covid-19 menjadi faktor penyebab pergerakan harga emas dalam waktu dekat.
Berdasarkan riset ICDX, harga emas kembali menguat dan bergerak di atas zona US$1.815 pada Rabu, (12/1/2022). Pergerakan harga emas tampaknya dipengaruhi pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Federal Reserve Jerome Powell pada sesi perdagangan kemarin, serta kenaikan pertambahan kasus Covid-19 harian yang naik melampaui 2,7 juta kasus dalam satu hari.
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
Promo Terbaru di Bareksa
Powell menyatakan kekhawatirannya akan tingkat inflasi yang tinggi dan menjadi ancaman serius untuk pasar tenaga kerja AS. Sebagai catatan, sejak akhir tahun 2021 lalu hingga saat ini, perdagangan emas terlihat dipengaruhi oleh dua isu, yakni kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga yang lebih agresif akibat tekanan inflasi sehingga menekan pergerakan harga emas.
"Di sisi lain, ada kekhawatiran dari Bank Dunia yang diindikasikan melalui pemangkasan ekspektasi atas pertumbuhan ekonomi global," tulis ICDX dalam risetnya, Rabu (12/1).
Dengan melihat hal ini, level support harga emas akan beralih ke area US$1.810 dan resistance terdekat berada di area US$ 1.825. Support terjauh berada di area US$1.805 hingga ke area US$ 1.793, sementara untuk resistance terjauhnya berada di area US$1.830 hingga ke area US$1.840.
Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO
Banyak Dipilih Masyarakat
Sementara itu, emas dipandang sebagai salah satu instrumen investasi yang banyak dipilih masyarakat. Founder dan CMO IndoGold, Indra Sjuriah mengatakan, di dalam dunia investasi, emas sudah dikenal sebagai pilihan instrumen yang paling populer karena dianggap sebagai aset yang lebih aman (safe haven).
Investasi emas juga mudah dimengerti karena cukup menyimpannya dalam jangka waktu yang panjang sehingga mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jualnya.
Bagi investor pemula, Indra menyampaikan hal yang perlu dipahami dalam berinvestasi adalah bagaimana instrumen investasi yang kita pilih memiliki likuiditas yang baik. Likuiditas yang baik berarti dengan mudahnya aset yang dimiliki dapat ditukarkan menjadi uang tunai dan tetap mempertahankan nilainya.
"Hal tersebut dimiliki oleh emas. Namun, sebelum berinvestasi emas ada baiknya memperhatikan beberapa hal sehingga keuntungan maksimal bisa didapatkan," ujar Indra.
Baca juga : Investasi Reksadana di Bareksa dapat OVO Poin dan Voucher GrabFood
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas logam mulia yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerjasama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.