Emas, Instrumen Investasi yang Cocok di Masa Pandemi
Dipilihnya emas sebagai instrumen investasi karena safe haven yang bisa meminimalisir risiko di tengah ketidakpastian seperti saat ini
Dipilihnya emas sebagai instrumen investasi karena safe haven yang bisa meminimalisir risiko di tengah ketidakpastian seperti saat ini
Bareksa.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini memaksa para milenial untuk mengelola keuangannya dengan benar. Pasalnya, apabila tidak dilakukan dengan baik, maka mereka tidak bisa mempersiapkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi akibat pandemi.
Salah satu bentuk pengelolaan keuangan adalah dengan berinvestasi demi mengoptimalkan nilai uang dan menghindari inflasi. Instrumen paling cocok dan paling sederhana untuk tujuan tersebut adalah emas.
Saat ini, emas bisa dikatakan menjadi salah satu instrumen paling populer bagi kaum milenial. Vice President Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani menyatakan dalam wawancaranya dengan CNBC Indonesia, menyatakan dipilihnya emas sebagai instrumen investasi karena instrumen ini adalah safe haven yang bisa meminimalisir risiko di tengah ketidakpastian seperti saat ini.
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Dendi, penambahan kasus Covid-19 ditambah pemulihan ekonomi yang semakin sulit menambah ketidakpastian. Kondisi tersebutlah yang mendorong investor beralih ke instrumen-instrumen investasi yang dinilai safe haven.
"Harga emas berpotensi terus menguat dan dimungkinkan untuk tembus Rp1 juta per gram. Tapi untuk harga emas di dalam negeri kan juga dipengaruhi oleh kurs di mana selama kurs melemah maka harga emas naik," kata Dendi.
Perkembangan Harga Emas
Harga emas Antam ukuran 24 karat mencapai Rp947.000 per Kamis (22/7/2021). Harga emas ini meningkat cukup tajam sejak pandemi mulai bergejolak di Indonesia pada Maret silam, yakni mencapai Rp824.000 Jumat, (27/3).
Setelah melihat besarnya potensi emas, milenial juga harus mengetahui emas yang cocok sebagai alat investasi. Sebab banyak yang menganggap menyimpan emas perhiasan adalah bentuk investasi. Padahal, ada biaya pembuatan perhiasan sekitar 20-30 persen dari nilai emas ketika perhiasan itu dijual.
Karena itu, menurut logammulia.id, berinvestasi pada emas batangan merupakan instrumen yang tepat untuk jangka panjang. Emas batangan dianggap sebagai bentuk investasi paling ideal dalam kurun waktu lama karena harga jual emas batangan terbilang tinggi dan stabil.
Tidak hanya itu saja, kemurnian dari emas batangan ini ternyata jauh lebih terjamin. Sebab, tiap pembelian dilakukan akan disertai dengan sertifikat yang di dalamnya mencakup ukuran, berat, dan tingkat kadarnya.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.