Cara Menjadikan Emas Sebagai Sarana Lindung Nilai
Hingga Selasa (31/03/2020) siang, COVID-19 telah menginfeksi 786.291 orang di 178 negara
Hingga Selasa (31/03/2020) siang, COVID-19 telah menginfeksi 786.291 orang di 178 negara
Bareksa.com - Sejak akhir tahun lalu, dunia digegerkan dengan kemunculan virus Corona (COVID-19) yang pertama kali muncul di Wuhan, China pada Desember 2019. Virus yang menyerang saluran pernapasan manusia ini memang menjadi momok yang menakutkan dan berdampak baik dari segi kesehatan, sosial, hingga ekonomi global.
Hingga Selasa (31/03/2020) siang, COVID-19 telah menginfeksi 786.291 orang di 178 negara, dengan korban jiwa mencapai 37.820. Dengan siklus penyebaran yang tergolong sangat cepat, organisasi kesehatan dunia (WHO) lantas menyatakan status COVID-19 sebagai "pandemi".
Selain telah menelan banyak korban jiwa, pandemi COVID-19 juga sukses membuat pasar keuangan global terguncang. Beberapa bank sentral dunia bahkan memutuskan untuk melakukan pemotongan suku bunga darurat demi menopang perekonomian.
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: tradingview
Kondisi tersebut lantas melambungkan harga emas hingga hampir menyentuh angka $1,700 per troy ons karena diburu oleh investor. Tak hanya berfungsi sebagai aset safe haven, para pelaku pasar juga bisa memanfaatkan emas sebagai hedging (lindung nilai) saat kondisi pasar sedang berfluktuatif tinggi seperti saat ini. Bagaimana caranya?
Jika Anda sudah berkecimpung lama di dunia pasar modal, istilah hedging mungkin sudah ramah terdengar di telinga Anda bukan?
Sekadar informasi, hedging adalah strategi trading untuk "membatasi" atau "melindungi" dana dari fluktuasi nilai tukar mata uang yang tidak menguntungkan. Hedging memberi kesempatan bagi trader untuk melindungi modal dari kemungkinan rugi (potential loss) meski ia tengah melakukan transaksi.
Emas Sebagai Hedging
Pernahkah Anda berpikir mengapa orang tua di zaman dulu banyak membeli dan menyimpan perhiasan emas? Tujuannya adalah semata-mata untuk melindungi (proteksi) nilai kekayaan yang mereka miliki sebagai bentuk antisipasi kebutuhan di masa depan.
Dapat dikatakan bahwa mereka secara langsung telah melakukan tindakan lindung nilai (hedging) secara sederhana. Selain hedging sederhana ala orang tua kita di rumah, pemilihan emas sebagai hedging juga kerap dilakukan oleh para big player di pasar global, salah satunya para manajer hedge fund.
Karena dianggap sebagai aset yang terbebas dari risiko inflasi, maka para manajer hedge fund akan melakukan pemindahan portofolio (rebalancing) dengan berbondong-bondong memburu emas di saat terdapat indikasi kenaikan laju inflasi, atau kekhawatiran melambatnya laju perekonomian. Di samping itu, ada pula beberapa alasan mengapa emas dimanfaatkan sebagai hedging, antara lain :
• Berperan sebagai aset berwujud (fisik) yang penting saat krisis keuangan melanda.
• Memiliki daya beli konsisten dari tahun ke tahun.
• Tidak terpengaruh oleh kebijakan pemerintah, sehingga perubahan suku bunga dan sejenisnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
• Terbebas dari risiko krisis perbankan, karena emas tidak terpengaruh sama sekali dengan sistem dunia perbankan.
Dengan beberapa alasan itu, maka seseorang bijak pernah berkata "Emas itu kekal, jadi ubahlah hartamu dalam emas. Sekalipun ekonomi dunia tergoncang, hartamu tetap akan aman."
Karena itu pula, dalam dunia investasi, emas dikenal sebagai aset safe haven, yaitu aset yang dikenal tidak berkaitan atau memiliki hubungan negatif dengan aset atau portofolio investasi lain ketika terjadi gejolak atau ketidakpastian dalam pasar finansial.
Aset yang tergolong dalam aset safe haven dianggap dapat melindungi investor dari krisis keuangan. Nilai aset safe haven diharapkan dapat bertahan dan bahkan mampu meningkat pada saat kondisi pasar mengalami goncangan atau ketika aset investasi lain menurun.
Logam mulia emas telah dipercaya oleh sebagian besar pelaku pasar sebagai aset safe haven. Tidak seperti uang atau aset lainnya, emas ini tidak berisiko kehilangan nilainya di tengah gejolak pasar keuangan.
Safe haven banyak dicari investor untuk menghindarkan mereka dari kerugian ketika terjadi krisis keuangan. Itu sebabnya, harga emas justru melonjak tinggi saat ekonomi dunia diliputi ketidakpastian.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.