Porsi Emas dalam Cadangan Devisa Dunia Turun, Emas Jerman Berkurang 20 Ton
Rata-rata porsi emas terhadap cadangan emas dunia turun menjadi 8,4 persen dari 11,4 persen
Rata-rata porsi emas terhadap cadangan emas dunia turun menjadi 8,4 persen dari 11,4 persen
Bareksa.com – Sejak dulu kala, emas sudah digunakan sebagai alat pembayaran dan sarana investasi. Bank sentral berbagai negara juga menyimpan cadangan devisa berupa emas. Namun, porsi emas terhadap cadangan devisa bank sentral global cenderung turun dalam beberapa tahun terakhir.
Fungsi emas sebagai salah satu instrumen untuk melindungi mata uang suatu negara dan menjaga inflasi diperkirakan berkurang. Tren deflasi yang melanda negara maju dan mulai menular ke negara berkembang memicu berkurangnya fungsi emas. Apalagi di tengah perlambatan ekonomi global dan ketatnya likuiditas. Pakar komoditas Renji Betari menyebutkan bahwa untuk menjaga kas dan membayar utangnya, bank sentral negara tertentu bisa saja menjual cadangan emasnya, seperti yang dilakukan oleh Venezuela. Akibatnya, harga emas diperkirakan akan terus merosot. (Baca juga : Segera Jual Emas Anda! Harga Emas Dunia Diproyeksi Amblas 26% Dalam 6 Bulan)
Penurunan harga emas dunia salah satunya dipicu oleh turunnya permintaan. Dalam lima tahun terakhir, permintaan emas dunia tercatat dalam tren yang menurun, hanya pada kuartal III-2015 baru ada kenaikan permintaan. Sebaliknya, permintaan emas oleh bank sentral dunia malah meningkat sepanjang 2010 - 2014. Namun demikian, data kuartal III-2015 menunjukkan penurunan pembelian emas oleh bank sentral dunia dari 180 ton menjadi 175 ton.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik : Permintaan Emas Dunia dan Bank Sentral
Sumber : World Gold Council, diolah Bareksa
Bank Sentral China tercatat paling banyak membeli emas untuk cadangan devisa. Selama periode 2009 - 2015, cadangan emas Tiongkok bertambah 668 ton. Negara lain yang juga menambah cadangan devisa emasnya adalah Rusia. Bank Sentral Negeri Beruang Merah cadangan emasnya bertambah 162 ton.
Sementara itu, dalam setahun terakhir, Turki tercatat paling banyak menjual cadangan emasnya sehingga berkurang 28 ton. Menariknya, Jerman sebagai negara maju malah tercatat sebagai negara yang cadangan emasnya berkurang banyak.
Grafik : Perubahan Kepemilikan Cadangan Emas Bank Sentral
*Pada Juni 2015 China mengumumkan penambahan 604 ton cadangan emas selama periode 2009-2015
Sumber : World Gold Council, diolah Bareksa
Berdasarkan data historis, rata-rata porsi emas terhadap cadangan devisa negara-negara dunia cenderung menurun. Harga emas internasional sendiri memang turun sebesar 26 persen semenjak akhir 2010 hingga kuartal III-2015 sehingga berdampak pada turunnya cadangan devisa yang diukur dalam Dolar Amerika Serikat.
Grafik : Porsi Emas Terhadap Total Cadangan Devisa dan Harga Emas Dunia
Sumber : World Gold Council, diolah Bareksa
Namun, penurunan porsi emas terhadap cadangan devisa lebih tajam. Pada 2010, rata-rata porsi emas pada cadangan devisa bank sentral masih sebesar 11,4 persen. Akan tetapi pada akhir kuartal III-2015 tercatat hanya 8,4 persen atau turun 35 persen.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.