Bareksa.com - Badan Pusat Statistik merilis nilai ekspor Indonesia pada bulan Januari 2015 mencapai $13,30 miliar atau mengalami penurunan sebesar 9,03 persen dibanding ekspor Desember 2014. Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya impor juga mengalami penurunan sebesar 8,09 persen.
BPS mengatakan ekspor nonmigas Januari 2015 mencapai $11,22 miliar, turun 8,51 persen dibanding Desember 2014, sementara bila dibanding ekspor Januari 2014 turun 6,24 persen.
Penurunan terbesar ekspor nonmigas Januari 2015 dibandingkan Desember 2014 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar $162,6 juta atau sebesar 9,55 persen. Peningkatan terbesar terjadi pada perhiasan/permata sebesar $293,4 juta atau mengalami kenaikan hingga 61,77 persen.
Bahkan jika dibandingkan dengan pada periode yang sama bulan Januari 2015 ekspor permata dan perhiasan naik hingga 113 persen. Nilai ekspor permata dan perhiasan pada Januari menjadi $768,5 juta dari sebelumnya $364,2 juta pada Januari 2014.
Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat Januari 2015 mencapai angka terbesar yaitu $1,25 miliar, disusul Jepang $1,15 miliar dan Tiongkok $1,08 miliar. BPS menyatakan kontribusi ketiganya mencapai 31,10 persen dari total keseluruhan ekspor nonmigas.
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan periode Januari 2015 turun sebesar 4,69 persen dibanding periode yang sama tahun 2014, dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 16,34 persen, sementara ekspor hasil pertanian naik sebesar 8,88 persen.
Impor Menurun
Sementara itu nilai impor Indonesia Januari 2015 mencapai $12,59 miliar atau turun 12,77 persen dibanding Desember 2014. Jika dibandingkan bulan bulan Januari 2014 nilai impor juga turun 15,59 persen.
Impor nonmigas Januari 2015 mencapai $10,48 miliar atau turun 5,15 persen dibanding Desember 2014, sedangkan bila dibanding Januari 2014 turun 7,83 persen. Impor migas Januari 2015 mencapai $2,11 miliar atau turun 37,59 persen dibanding Desember 2014, demikian pula jika dibanding Januari 2014 turun 40,42 persen.
Nilai impor nonmigas terbesar Januari 2015 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$2,01 miliar. Nilai ini turun 0,52 persen dibanding impor golongan barang yang sama Desember 2014.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari 2015 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai $2,70 miliar atau 25,73 persen, Jepang $1,17 miliar sebesar 11,16 persen, dan Singapura $0,66 miliar atau sebesar 6,28 persen.
Dari keseluruhan impor nonmigas, ASEAN mempunyai pangsa pasar 20,48 persen, sementara dari Uni Eropa 9,68 persen. Nilai impor golongan barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal selama Januari 2015 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 20,25 persen, 15,02 persen, an 16,29 persen.(al)