BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Transaksi Uang Elektronik Agustus Melesat Tembus Rp17,23 Triliun, Ini Data Historisnya

14 Oktober 2020
Tags:
Transaksi Uang Elektronik Agustus Melesat Tembus Rp17,23 Triliun, Ini Data Historisnya
Transaksi pembayaran e-money (uang elektronik) tanpa menggunakan uang tunai. (pexels.com)

Transaksi ekonomi dan keuangan digital meningkat pesat sejalan dengan penggunaan platform dan instrumen digital di masa pandemi

Bareksa.com - Bank Indonesia menyatakan transaksi sistem pembayaran baik tunai maupun nontunai menunjukkan peningkatan sejalan dengan perbaikan ekonomi, disertai dengan percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan. Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh lebih kencang dari 5,82 persen (YoY) pada Agustus 2020 menjadi 7,2 persen (YoY) pada September 2020 yang tercatat Rp762,1 triliun.

"Transaksi pembayaran menggunakan ATM, kartu debet, kartu kredit, dan uang elektronik (UE) menunjukkan perbaikan dengan lebih rendahnya kontraksi pertumbuhan dari 13,94 persen (YoY) pada Juli 2020 menjadi 6,86 persen (YoY) pada Agustus 2020," ungkap Kepala Departemen Komunikasi, Onny Widjanarko, dalam keterangannya (13/10/2020).

Menurut Onny, transaksi ekonomi dan keuangan digital meningkat pesat sejalan dengan penggunaan platform dan instrumen digital di masa pandemi, serta semakin kuatnya preferensi dan akseptasi masyarakat akan transaksi digital.

Pertumbuhan nilai transaksi UE pada Agustus 2020 tercatat 33,8 persen (YoY), meningkat tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya 24,42 persen (YoY).

Volume transaksi digital banking juga mencatat pertumbuhan tinggi 52,69 persen (YoY) pada Agustus 2020, meningkat dari capaian bulan sebelumnya 38,81 persen (YoY).

"Ke depan, BI terus mempercepat digitalisasi pembayaran dan perluasan ekosistem digital melalui kolaborasi dengan pemerintah, bank, fintech dan e-commerce untuk pemulihan ekonomi nasional, khususnya program bansos pemerintah, penyaluran kredit dan digitalisasi UMKM, sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Sejumlah langkah terus dilakukan, termasuk perluasan ekosistem QRIS, penggunaan big data, aplikasi API (application programming interface), serta penguatan pengawasan fraud dan siber pada pembayaran digital," Onny menjelaskan.

Data Transaksi Uang Elektronik

Menurut data BI, pada Agustus 2020 nilai nominal transaksi uang elektronik mencapai Rp17,23 triliun dengan volume 386,7 juta transaksi. Nilai itu meningkat dibandingkan Juli yang sebanyak 381,5 juta transaksi, senilai Rp16,09 triliun.

Sepanjang tahun ini, nilai transaksi uang elektronik tertinggi terjadi pada April yang senilai Rp17,55 triliun, meskipun volume transaksi hanya 324,8 juta. Saat itu berbarengan dengan masa diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta tahap pertama guna menangani pandemi Covid-19.

Berdasarkan volume transaksi, sepanjang tahun ini tertinggi terjadi di bulan Januari yang sebanyak 458,9 juta transaksi, senilai Rp15,87 triliun.

Nilai Transaksi Uang Elektronik 2020

Peroiode

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

Volume
(juta)

457,94

431,46

401

324,87

298,18

339,89

381,57

386,7

Nominal
(Rp triliun)

15,87

15,17

15,03

17,55

15,03

14,95

16,09

17,23

Sumber : Bank Indonesia

Secara akumulasi Januari-Agustus 2020, nilai transaksi uang elektronik senilai Rp126,95 triliun atau rata-rata Rp15,86 triliun per bulan. Nilai itu melonjak 31 persen dibandingkan rata-rata transaksi uang elektronik pada 2019 yang senilai Rp12,09 triliun per bulan. Total nilai transaksi uang elektronik sepanjang 8 bulan tahun ini sudah merepresentasi 87 persen dari total akumulasi nilai transaksi di 2019.

Total nilai transaksi uang elektronik sepanjang tahun lalu mencapai Rp145,16 triliun dengan 5,22 miliar volume transaksi. Secara historis, nilai transaksi uang elektronik pada 2019 merupakan yang terbesar dan berhasil melesat hampir 3 kali lipat dibandingkan 2018 yang senilai Rp47,19 triliun.

Tahun 2019, menjadi tonggak lonjakan transaksi uang elektronik karena berhasil menembus angka Rp100 triliun, setelah sejak 2013 nilai transaksinya tidak pernah menembus Rp50 triliun. Bahkan pada 2013, nilainya hanya Rp2,9 triliun dan perkembangannya cenderung landai hingga 2016. Baru pada 2017 nilai transaksi uang elektronik berhasil menembus dua digit yakni Rp12,37 triliun.

Historikal Transaksi Uang Elektronik

Periode

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020
(per Agustus)

Volume
(juta)

137,9

203,36

535,57

683,13

943,31

2.922.69

5.226,69

3.021,66

Nominal
(Rp triliun)

2,9

3,31

5,28

7,06

12,37

47,19

145,16

126,95

Sumber : Bank Indonesia

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,96

Up0,58%
Up4,31%
Up7,57%
Up8,73%
Up19,20%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.094,08

Up0,44%
Up4,48%
Up7,05%
Up7,51%
Up2,61%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,18

Up0,60%
Up3,97%
Up7,04%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,13

Up0,53%
Up3,89%
Up6,64%
Up7,38%
Up16,99%
Up40,43%

Insight Renewable Energy Fund

2.269,81

Up0,81%
Up3,87%
Up6,51%
Up7,19%
Up20,23%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua