Berita Hari Ini: Prospek Lelang SUN; Harga Emas Antam Masih Tinggi
Harga minyak global kembali naik; Bantuan UMKM dibagikan hari ini; Berkas kasus Jiwasraya aman
Harga minyak global kembali naik; Bantuan UMKM dibagikan hari ini; Berkas kasus Jiwasraya aman
Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkini dan informasi terkait ekonomi dan investasi yang disarikan dari berbagai media dan keterbukaan informasi, Senin 24 Agustus 2020.
Harga Minyak Global
Harga minyak kembali naik pada perdagangan awal pekan ini, Senin (24/8/2020), setelah terkoreksi di akhir pekan lalu. Hal ini seiring dengan sentimen terganggunya produksi karena badai di Teluk Meksiko.
Promo Terbaru di Bareksa
Harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2020 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 42,47 per barel pada Senin (24/8/2020) pukul 7:00 WIB, naik 0,30 persen dari US$ 42,34 per barel akhir pekan lalu.
Kenaikan harga minyak dipicu oleh badai mengancam gangguan besar pada operasi minyak di Teluk Meksiko, sementara kekhawatiran yang sedang berlangsung atas dampak ekonomi dari pandemi membuat kenaikan sedikit terkendali.
Mengutip Bloomberg, lebih dari setengah produksi Teluk Meksiko AS ditutup pada Minggu siang karena kawasan itu bersiap menghadapi badai yang datang dari arah yang berbeda dan berpotensi menyebabkan kerusakan miliaran dolar.
Prospek Lelang SUN
Harga Surat Utang Negara (SUN) cenderung bergerak menguat dengan yield yang bergerak menurun berpotensi memicu ramainya minta investor pada lelang SUN Selasa (25/8). Yield SUN seri acuan FR0082 tenor 10 tahun misalnya, menurun 0,35 basis poin menjadi 6,68 persen per Rabu (19/8/2020).
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto cukup optimistis pelaksanaan lelang SUN pekan depan akan ramai. "Yield yang kembali menurun, menunjukkan adanya penguatan di pasar obligasi, sehingga permintaan investor di lelang SUN akan cukup baik," kata Ramdhan, dikutip Kontan.co.id.
Meski begitu, Ramdhan memproyeksikan mayoritas investor masih tetap berasal dari domestik. Sementara, investor asing belum berhasil kembali menjadi mayoritas meski minatnya mulai meningkat dibanding pada lelang sebelumnya.
Ke depan, potensi investor asing untuk masuk ke pasar obligasi besar didukung kemungkinan besar penurunan suku bunga acuan BI. Jika suku bunga acuan bisa kembali turun maka yield obligasi berpotensi menurun dan harga obligasi akan terdongkrak.
Selain itu, Ramdhan memproyeksikan investor asing akan mulai masuk secara perlahan karena juga didukung sentimen positif dari proses uji coba vaksin korona. Ramdhan memproyeksikan jumlah penawaran yang masuk dalam lelang SUN pekan depan kembali mampu mendekati Rp 100 triliun.
Harga Emas Antam
Harga emas logam mulia pada awal pekan ini turun dibandingkan harga pada akhir pekan lalu. Namun, harga emas dianggap masih tinggi seiring dengan banyaknya permintaan akibat ketidakpastian ekonomi mendorong investor mencari aset aman alias safe haven.
VP Precious Metals Sales & Marketing Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Iwan Dahlan mengatakan bahwa investasi emas masih menjadi primadona. Itu karena, emas biasanya tidak terpengaruh inflasi sehingga lebih terkendali.
Belakangan masyarakat lebih cenderung memilih investasi emas sesuai kebutuhannya agar bisa dilikuidasi sesuai nilainya. Umumnya, mereka memilih emas batangan dari 5 gram, 10 gram hingga 100 gram, meski ukuran di bawah 5 gram juga masih banyak peminatnya.
"Jadi memang sekarang banyak membeli emas batangan dari 5 gram, 10 gram hingga 100 gram. Jadi ini kan menabung sesuai kemampuan dananya tapi juga melihat dari likuiditasnya," papar Iwan dalam Investime, CNBC Indonesia, dikutip Minggu (23/8/2020).
Sementara ada beberapa faktor mengapa harga emas selalu meningkat bahkan hingga saat ini. Tahun lalu, harga emas naik menyentuh US$1.700/ troy ons karena sentimen perang dagang Amerika Serikat dan China yang memanas hingga saat ini.
Tidak hanya itu, secara tidak langsung pandemi Covid-19 berdampak pada krisis di negara-negara baik di Amerika, Eropa dan negara tetangga juga sudah mulai terkena krisis. Ini akhirnya berpengaruh pada harga emas karena rata-rata negara-negara tersebut akan melindungi cadangan emas negara mereka.
Sementara itu, pada dasarnya emas adalah komoditas barang tambang yang mungkin tidak bisa diperbaharui cadangannya. Semakin lama akan semakin tipis persedian dan semakin mahal biaya produksinya, sehingga berpengaruh terhadap nilai jual-beli.
Berdasarkan data situs logammulia, harga emas Antam hari ini Rp1.025.000 per gram, dengan perubahan terakhir 23 Agustus 2020 pukul 6:55 WIB. Pada Jumat (21/8/2020) harga emas Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 1.031.000 per gramnya. Lalu pada Sabtu (22/8) harga logam mulia Antam turun Rp 4.000 menjadi Rp 1.027.000/gram.
Penurunan harga logam mulia ini mengekor harga emas dunia. Pada Jumat harga emas dunia turun 0,16 persen, kemudian giliran harga emas Antam yang terpangkas 0,39 persen. Sebelumnya saat harga emas global anjlok sampai 3,5 persen lebih, harga emas Antam juga mengekor ambrol Rp 28.000 per gramnya atau terkoreksi 2,64 persen.
Gedung Kejagung Terbakar
Menteri Koordinator Bidang Polhukam, Mahfud MD memastikan berkas perkara terkait dengan megaskandal kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan kasus lainnya yang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung) tetap aman. Hal ini merespons kekhawatiran publik mengenai hilangnya berkas perkara akibat kebakaran di gedung utama Kejagung di Jalan Hasanuddin, Jakarta Selatan pada Sabtu malam (22/8/2020).
Mahfud menegaskan, pemerintah juga memberikan jaminan, berkas-berkas perkara yang sedang dikerjakan Kejagung yang belakangan ini menjadi perhatian publik, yakni kasus cessie Bank Bali, Djoko Tjandra yang juga melibatkan Jaksa Pinangki Sirna Malasari.
"Pemerintah memberikan jaminan sepenuhnya berkas-berkas perkara yang sedang ditangani Kejaksaan Agung, di mana yang saat ini sangat menonjol ada 2 perkara, yaitu kasus Djoko Tjandra yang melibatkan Jaksa Pinangki dan kasus Jiwasraya, itu data-datanya, berkas-berkas perkaranya aman, 100 persen aman," kata Mahfud MD dalam Konferensi Pers virtual pada Minggu malam (23/8/2020) seperti dikutip CNBC Indonesia.
Dia menegaskan, dalam kondisi seperti sekarang ini, tak ada niatan dari pemerintah untuk menyembunyikan kasus tertentu. Mahfud pun ikut pasang badan mengawal perkembangan kasus yang saat ini sedang ditangani Kejagung.
Bantuan Tunai UMKM
Pemerintah akan membantu para pelaku usaha UMKM lewat program dana hibah atau bantuan langsung tunai ( BLT). Skemanya yakni kucuran bantuan UMKM Rp 2,4 juta yang ditransfer lewat rekening.
Bantuan pemerintah ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha kecil dari dampak negatif pandemi virus corona. Total ada 12 juta UMKM yang akan menerima bantuan tersebut.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan mengatakan, penyaluran bantuan UMKM sebesar Rp 2,4 juta itu akan mulai disalurkan pada Senin besok, 24 Agustus 2020. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyalurkan dana BLT UMKM Rp 2,4 juta kepada 12 juta pelaku usaha mikro secara simbolis.
"Jadi Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari Senin (24/8/2020) sekitar pukul 13.00 WIB akan membagikannya secara keseluruhan di Istana Kepresidenan langsung," ujar Rully seperti dikutip Kompas.com pada Minggu (23/8/2020).
Pada tahap I, sekitar 742.422 total pelaku UMKM diberikan bantuan dana hibah tersebut. Hibah tersebut dicairkan lewat rekening pelaku usaha mikro masing-masing. Sementara untuk tahap II, kata dia, sedang dalam tahap pemrosesan (bantuan Rp2,4 juta).
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyatakan untuk cara mendapatkan bantuan UMKM Rp2,4 juta, pelaku usaha kecil ini bisa mendaftarkan dirinya ke dinas koperasi yang berada di domisilinya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.