BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Tips Atur THR Saat Hadapi Lebaran Kala Pandemi

Bareksa18 Mei 2020
Tags:
Tips Atur THR Saat Hadapi Lebaran Kala Pandemi
Ilustrasi seseorang memegang amplop berisi lembaran uang rupiah sebagai THR, simpanan, tabungan, dana investasi reksadana saham surat utang negara

Menurut peraturan pemerintah THR PNS cair paling lambat 15 Mei 2020

Bareksa.com - Tidak terasa, Hari Raya Idul Fitri akan segera datang. Sebagian karyawan dan Pegawai Negara Sipil (PNS) sudah menerima Tunjangan Hari Raya (THR).

Menurut Peraturan Pemerintah, THR tahun ini harus dibayarkan paling lambat 15 Mei 2020. Karyawan atau pekerja yang telah bekerja selama sebulan secara terus menerus berhak mendapatkan THR.

Biasanya, besaran THR sama dengan satu kali gaji bulanan, meski mungkin THR PNS tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena ada pandemi virus corona Covid-19. Dengan pendapatan lebih ini, kita harus bisa mengaturnya dengan bijak agar bermanfaat dan tidak segera habis begitu saja.

Promo Terbaru di Bareksa

Bagaimana cara mengatur THR dengan bijak?

Dalam praktik pengelolaan keuangan, THR ini harus dipisahkan dengan pendapatan atau gaji bulanan kita. Gaji bulanan tetap digunakan untuk kebutuhan rutin kita seperti biasa dan THR bisa digunakan untuk hal-hal seperti: membayar kewajiban, pengeluaran tambahan, dana darurat, dan investasi.

Berkaitan dengan cara mengaturnya, Grace, CFP, perencana keuangan dari Tatadana Consulting, mengatakan setiap orang bisa memiliki porsi atau alokasi yang berbeda dengan orang lain. Hal ini bergantung dengan kebutuhan dan tujuan keuangan dari masing-masing individu.

"Porsi atau alokasi dana THR bisa berbeda-beda karena setiap orang itu unik. Sebaiknya mengatur dana ini sesuai dengan financial goal atau tujuan keuangan yang baik untuk Anda," kata Grace dalam video conference bersama Bareksa melalui Instagram Live Jumat, 15 Mei 2020.

Khusus untuk kondisi Lebaran kali ini yang berbeda dari biasanya karena ada pandemi dan larangan mudik, Grace memberikan sejumlah tips. Menurutnya, yang terpenting adalah dana darurat.

"Dana darurat ini penting untuk kebutuhan kita yang tidak terduga, misal penghasilan kita berkurang atau kita terkena penyakit hingga tidak bisa bekerja. Kalau kita sudah punya dana darurat bagus, kalau belum, kita perlu mulai menyiapkannya," kata Grace.

Selain itu, dia juga menjelaskan tentang alokasi investasi untuk pengembangan diri sendiri. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan keahlian yang bisa menambah penghasilan bagi kita.

"Kita juga perlu investasi bagi diri sendiri. Contohnya, kita mengikuti kursus atau sertifikasi sehingga kita bisa memiliki kemampuan usaha sampingan di luar pekerjaan utama," jelas Grace.

Berikut ulasan dari masing-masing alokasi untuk penggunaan dana THR. Adapun contoh porsinya bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan kita.

1. Bayar Kewajiban

Bagi umat muslim, membayar zakat hukumnya wajib dan kita bisa menggunakan THR ini untuk kewajiban dalam agama Islam. Menurut hukumnya, besaran zakat yang harus dikeluarkan per orang adalah setara dengan 2,5 kg beras atau makanan pokok penduduk setempat.

Selain menerima THR, kita juga harus memberikan THR untuk orang yang bekerja pada kita, seperti asisten rumah tangga, supir, atau yang memiliki jabatan lebih rendah di tempat kita bekerja, seperti office boy (OB) di kantor.

Kemudian, kalau kita memiliki utang, THR sebaiknya digunakan untuk melunasinya. Utang yang sudah dilunasi ini bisa menghilangkan sebagian beban keuangan kita. Contoh alokasinya adalah sebesar 30 persen dari THR.

2. Pengeluaran Tambahan

Merayakan Lebaran, tentu kita menginginkan hal yang spesial, meskipun tidak bisa mudik karena ada larangan dari pemerintah. Alokasi untuk tiket atau biaya perjalanan tahun ini bisa kita hemat.

Kemudian, boleh saja kita berbelanja untuk pakaian baru dan makanan untuk persiapan Lebaran. Akan tetapi, semuanya harus diatur agar tidak berlebihan dan ada uang untuk disisihkan di masa mendatang. Kita bisa menyisihkan sekitar 30 persen dari THR kita.

3. Dana Darurat

Seperti yang sudah dijelaskan, dana darurat digunakan untuk kebutuhan mendesak. Besarannya, mulai dari tiga kali hingga 12 kali pengeluaran bulanan.

Dana darurat ini tidak harus dicapai sekaligus, tetapi bisa dikumpulkan secara bertahap. Dana darurat sebaiknya ditaruh di instrumen yang mudah dicairkan (likuid) seperti tabungan atau reksadana pasar uang.

Buat yang belum memiliki dana darurat, pos ini penting. Alokasinya bisa kita buat sebesar 20 persen dari THR yang diterima.

4. Investasi

Investasi dilakukan agar kita bisa merasakan manfaatnya untuk kebutuhan keuangan kita di masa depan. Selain itu, seperti disampaikan oleh Grace, investasi diri sendiri juga bisa mendukung penghasilan tambahan kita.

Salah satu cara untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan adalah dengan investasi reksadana. Reksadana merupakan kumpulan dana masyarakat yang dikelola oleh manajer investasi untuk dimasukkan ke dalam aset-aset keuangan, seperti saham, obligasi dan pasar uang.

Untuk tujuan keuangan jangka pendek, kita bisa memilih reksadana pasar uang dan pendapatan tetap. Untuk tujuan jangka panjang, investasi reksadana campuran dan saham bisa dipilih, tetapi harus disesuaikan dengan profil risiko kita juga.

Investasi ini bisa kita alokasikan sebesar 20 persen dari THR.

Grafik Contoh Porsi Alokasi Dana THR

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Nah kalau sudah menentukan porsi penggunaan dana THR, kita bisa beli reksadana di Bareksa, yang memungkinkan kita melakukan investasi online tanpa harus keluar rumah.

Jangan tunda lagi untuk mulai investasi online di Bareksa, karena sekarang sedang ada promo THR dengan hadiah voucher emas hingga Rp150.000. Baca syarat ketentuannya di sini ya.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua