Avrist AM : Permintaan Produk Reksadana Syariah Naik Saat Ramadan
Reksadana terproteksi syariah yang ditawarkan mulai Ramadan akan memberikan potensi kisaran imbal hasil di atas 8 persen
Reksadana terproteksi syariah yang ditawarkan mulai Ramadan akan memberikan potensi kisaran imbal hasil di atas 8 persen
Bareksa.com - Head of Investment Avrist Asset Management, Farash Farich, mengatakan pihaknya berencana merilis produk reksadana syariah baru. Alasannya, kala bulan puasa Ramadan seperti saat ini, biasanya lebih ada permintaan produk syariah dibandingkan hari-hari biasanya.
"Di momen seperti ramadan ini, banyak investor individual yang memiliki preferensi pada investasi syariah. Mereka tertarik menambah investasinya di reksadana syariah," kata Farash kepada Bareksa, Selasa (28/4/2020).
Ia melanjutkan yang paling penting bagi investor tersebut adalah kesesuaian pada syariah, di samping potensi imbal hasil yang tidak kalah dengan reksadana konvensional. Sebagai contoh, sejak 24 Maret (lowest tahun ini) hingga saat ini, Jakarta Islamic Index rebound sekitar 26 persen sementara IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) 14 persen.
Terkait potensi yang ada, Farash menyampaikan pihaknya berencana memasarkan reksadana terproteksi syariah terbaru dengan pembagian hasil investasi tiap tiga bulan.
Promo Terbaru di Bareksa
Sejauh ini Avrist AM tercatat telah memiliki sembilan produk reksadana syariah. Adapun produk yang paling tinggi dana kelolaannya adalah reksadana pasar uang Avrist Ada Kas Syariah dengan nilai dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp512,57 miliar.
Produk Reksadana Syariah Avrist AM
Sumber : Bareksa
Farash mengaku optimistis dengan kinerja reksadana syariah. Dia mengatakan meski sejauh ini kinerja indeks saham syariah turun seperti indeks saham konvensional, tapi kini indeks syariah berhasil rebound lebih tinggi.
Kinerja
Ia menyampaikan perkembangan reksadana syariah selama ini sudah cukup baik. "Nilai dana kelolaan reksadana syariah di industri tumbuh sekitar 62 persen di awal April senilai Rp59 triliun, naik dibandingkan Rp36 triliun di awal April tahun lalu," kata Farash.
Lebih khusus lagi, kinerja reksadana pasar uang syariah juga memberikan potensi imbal hasil secara historis sebulan terakhir sekitar 5,3 persen hingga 5,5 persen per tahun. Lebih tinggi dibandingkan rata-rata deposito perbankan sekitar 4,8 persen hingga 5 persen net.
"Reksadana terproteksi syariah yang ditawarkan mulai Ramadan ini juga akan memberikan potensi kisaran imbal hasil di atas 8 persen net. Launchingnya sendiri setelah Lebaran," kata Farash.
Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.
Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.
Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
Selalu sesuaikan instrumen investasi dengan profil risiko dan target investasi kamu.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.