Deposito dan Reksadana Pasar Uang, Mana Lebih Unggul?
Keuntungan reksadana tidak dikenakan pajak lagi karena bukan obyek pajak
Keuntungan reksadana tidak dikenakan pajak lagi karena bukan obyek pajak
Bareksa - Masyarakat sudah sangat mengenal yang namanya tabungan di bank dan deposito. Wadah penyimpanan uang ini dinilai aman dan bisa memberikan keuntungan berupa bunga.
Berbicara mengenai bunga atau imbal hasil, kalau kita menaruh uang hanya di bank saja, sepertinya hasilnya tidak bertumbuh terlalu banyak. Apalagi, ada potongan berupa pajak dan administrasi bulanan.
Hal ini berbeda dengan reksadana, yakni salah satu bentuk investasi. Reksadana adalah kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi ke dalam sejumlah aset seperti saham, obligasi, dan pasar uang.
Promo Terbaru di Bareksa
Satu jenis reksadana dengan risiko rendah dan mirip dengan deposito adalah reksadana pasar uang. Bahkan, reksadana jenis ini juga berisikan deposito, tetapi bisa memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi daripada produk perbankan tersebut.
Apa saja perbedaan deposito dan reksadana pasar uang?
Ada banyak perbedaannya, mulai dari jenis dan sifat instrumennya hingga risikonya. Mengenai keuntungan imbal hasil (return), deposito mendapatkannya dari bunga sementara reksadana pasar uang dari pertumbuhan nilai aset dalam portofolionya.
Selain itu, keuntungan reksadana tidak dikenakan pajak lagi karena bukan obyek pajak, sementara bunga deposito terkena pajak sebesar 20 persen.
Reksadana pasar uang termasuk likuid karena bisa dicairkan kapan saja dengan proses paling lambat 7 hari kerja (T+7). Di sisi lain, deposito tidak bisa dicairkan lebih awal, kecuali kita sebagai nasabah mau membayar denda penalti.
Buat masyarakat dengan modal terbatas, reksadana pasar uang cocok karena bisa dibeli dengan modal Rp100.000 saja (rata-rata reksadana di marketplace Bareksa), yang potensi keuntungannya sama denga modal besar.
Sementara itu, deposito bank biasanya bisa dimulai dengan saldo Rp10 juta. Dengan batasan modal minimum itu, belum tentu mendapatkan bunga (rate) yang tinggi seperti nasabah dengan modal lebih besar.
Maka dari itu, reksadana punya potensi capital gain, yang didapat dari selisih harga jual terhadap harga beli ketika melakukan pencairan. Potensi ini tidak dimiliki oleh deposito karena modal awal pasti sama dengan modal pada saat pencairan.
Tabel Perbandingan Deposito Vs. Reksadana Pasar Uang
*bergantung kebijakan bank dan manajer investasi
Sumber: Bareksa.com
Berbicara mengenai investasi, reksadana pasar uang sebagai produk investasi pasti memiliki risiko meskipun sangat rendah. Risikonya adalah penurunan nilai investasi.
Deposito juga memiliki risiko, karena bunganya bisa turun bergantung pada suku bunga acuan Bank Inonesia. Akan tetapi, deposito dijamin pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) maksimal Rp2 miliar.
Modal investasi di reksadana tidak dijamin. Hanya saja, pengelolaan reksadana dan manajer investasi yang mengelola reksadana diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan agar sesuai dengan peraturan berlaku.
Itulah perbandingan reksadana pasar uang dan deposito bank. Setelah mengenal reksadana pasar uang, siapkah kamu mulai menjadi investor?
* * *
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.