BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : SBN Andalan Menutup Defisit, Penerimaan Pph Rp163,4 T

Bareksa13 Januari 2020
Tags:
Berita Hari Ini : SBN Andalan Menutup Defisit, Penerimaan Pph Rp163,4 T
Pegawai Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan sedang memberikan penjelasan kepada nasabah perihal Surat Berharga Negara (SBN) ritel baik itu Savings Bond Ritel (SBR) atau Sukuk Tabungan di stan DJPPR Kemenkeu dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2019 di Jakarta (24/08/2019) (Bareksa/AM)

WeChat Pay resmi beroperasi di Indonesia, 16 perjanjian Indonesia-UEA, 8 hari di 2020 net buy asing Rp1,95 triliun

Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 13 Januari 2020 :

Defisit Anggaran

Target defisit di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 lebih rendah dari realisasi defisit APBN 2019. Dalam Nota Keuangan dan APBN 2020, pemerintah menargetkan defisit anggaran 1,76 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Promo Terbaru di Bareksa

Angka ini lebih rendah dibanding target dan realisasi defisit APBN 2019 yang masing-masing tercatat 1,87 persen dari PDB dan 2,2 persen dari PDB.

Mengutip Kontan, salah satu strategi pemerintah menutup lubang defisit anggaran tahun ini masih dengan berutang. Rencananya, sepanjang tahun 2020, pemerintah menggali utang (bruto) total mencapai Rp786,92 triliun lewat penerbitan surat berharga negara (SBN) dan penarikan pinjaman.

Perinciannya: penerbitan utang baru Rp351,9 triliun dan Rp435,02 triliun utang jatuh tempo. Lebih terperinci lagi, penerbitan SBN (bruto) tahun ini mencapai Rp735,52 triliun, yang terdiri dari Rp389,3 triliun penerbitan SBN baru dan Rp346,22 triliun sisanya adalah untuk membiayai SBN jatuh tempo (refinancing).

Selain itu, Rp48,4 triliun merupakan penerbitan pinjaman luar negeri (bruto). Terdiri dari rencana penarikan pinjaman luar negeri Rp38,8 triliun dan pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri Rp87,1 triliun.

Pph

Penerimaan negara dari pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 atau karyawan tumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah optimistis, seiring jumlah tenaga kerja yang bertambah, PPh karyawan akan menjadi motor penggerak penerimaan pajak pada tahun ini.

Seperti dikutip Kontan, Kementerian Keuangan (Kemkeu) menargetkan, penerimaan PPh karyawan di 2020 mencapai Rp163,4 triliun. Angka ini tumbuh 9,07 persen dibanding realisasi 2019.

Kinerja pajak karyawan yang dibayarkan korporasi ini memang moncer, setidaknya dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, realisasi penerimaan PPh Pasal 21 sepanjang tahun lalu Rp148,63 triliun, tumbuh 10,2 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara, realisasi di 2018 senilai Rp134,9 triliun, melonjak 14,5 persen. Kemudian, pencapaian di 2017 sebanyak Rp117,8 triliun atau naik 7,4 persen.

WeChat Pay

WeChat Pay pada akhirnya mendapatkan restu dari Bank Indonesia (BI) untuk beroperasi di Indonesia. Seperti dikutip Bisnis Indonesia, Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan WeChat Pay sudah mendapatkan izin operasional terhitung sejak 1 Januari 2020 silam.

Untuk bisa beroperasi secara penuh di Indonesia, aplikasi uang elektronik tersebut telah bekerja sama dengan salah satu bank, dalam hal ini adalah CIMB Niaga.

Dengan ini, WeChat Pay selaku penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) asing telah memenuhi persyaratan beroperasi di Indonesia yakni bekerajsama dengan acquirer di Indonesia berupa Bank BUKU IV.

“Jadi sekarang WeChat Pay sudah resmi jalan, kalau dulu tidak ada payung hukumnya, sekarang karena sudah ada payung hukumnya mengenai QRIS [QR Code Indonesia Standard] mereka harus patuh,” ujar Sugeng.

Kerja Sama Bilateral

Sebanyak 16 kesepakatan antara Indonesia dengan Uni Emirates Arab (UEA) terdiri dari 5 perjanjian kerja sama antara dua pemerintah dan 11 lainnya antara pelaku usaha di dunia negara.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi kemajuan yang signifikan dalam hubungan kerja sama antara Indonesia dan UEA saat mengadakan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA Mohamed bin Zayed di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan di Abu Dhabi, UEA.

“UEA akan tetap menjadi salah satu mitra penting kerja sama ekonomi Indonesia, terutama di bidang investasi,” ucap Presiden Jokowi seperti dikutip Bisnis Indonesia.

Sementara itu, Putra Mahkota mengatakan bahwa hubungan kedua negara masih dapat ditingkatkan. “Kita dapat memulai era baru hubungan kedua negara yang lebih erat,” kata Putra Mahkota Mohamed bin Zayed.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan Putra Mahkota Mohamed bin Zayed juga menyaksikan pertukaran 16 perjanjian kerja sama antara delegasi Indonesia dan UEA. “Saya sangat sambut baik, hari ini 16 perjanjian kerja sama dapat dilakukan,” kata Jokowi.

Adapun perjanjian kerja sama tersebut terdiri atas 5 perjanjian antar pemerintah di bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan penanggulangan terorisme.

Selain itu, terdapat pula 11 perjanjian bisnis antara lain di bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset dengan estimasi total nilai investasi sebesar US$22,89 miliar atau sekitar Rp314,9 triliun.

IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini mengalami perubahan 0,77 persen menjadi 6.274,941 dari 6.323,466 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.

Nilai kapitalisasi pasar selama sepekan juga mengalami perubahan 0,74 persen menjadi Rp7.238,817 triliun dari Rp7.293,145 triliun pada penutupan perdagangan minggu lalu.

Rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami peningkatan 7,49 persen menjadi 439.613 ribu kali transaksi dari 408.984 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.

Kemudian untuk rata-rata volume transaksi harian mengalami perubahan 18,36 persen menjadi 7.736 miliar unit saham dari 9.476 miliar unit pada pekan sebelumnya, senada dengan rata-rata volume transaksi harian, rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami perubahan 13,5 persen menjadi Rp6.141 triliun dari Rp7.100 triliun.

Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp95,17 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020, beli bersih asing tercatat Rp1,95 triliun.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua