Bareksa.com – Setelah sempat naik pada kuartal I 2019, industri reksadana syariah sedang dalam tekanan. Terutama jika melihat dari sisi dana kelolaan alias asset under management (AUM) hingga April 2019 yang turun 0,33 persen secara year to date dari Rp36,4 triliun menjadi Rp36,3 triliun.

Mengutip data Bareksa, penurunan dari sisi AUM tak sejalan dengan jumlah unit dan produknya. Jumlah unit reksadana syariah terus bertumbuh dan menjadi 28,8 juta unit per April 2019 atau naik 15,47 persen, sementara jumlah produk reksadana syariah mencapai 239 produk atau naik 12,21 persen.

Terlepas dari data industri, masing-masing manajer investasi mencatat pertumbuhan berbeda dari sisi AUM reksadana syariah. Hal itu terlihat dari lima besar manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana syariah terbesar seperti Manulife Aset Manajemen Indonesia, Maybank Asset Management, Eastspring Investments Indonesia, Schroder Investment Management Indonesia, dan Danareksa Investment Management.

Data OJK yang diolah Bareksa menunjukkan, dari lima besar manajer investasi itu, tercatat hanya dua manajer investasi yang dana kelolaan reksadana syariahnya mencatat pertumbuhan positif secara year to date. Mereka adalah Eastspring dan Danareksa.

Eastspring Investments Indonesia

Hingga April 2019, manajer investasi yang merupakan bagian dari Prudential Corporation Asia ini mencatat AUM reksadana syariah mencapai Rp2,15 triliun atau memiliki pangsa pasar 6 persen secara industri. Secara year to date AUM reksadana syariah Eastspring tumbuh 7 persen dengan pertumbuhan tahunan 179 persen.

Salah satu reksadana syariah Eastspring adalah Eastspring Syariah Money Market Khazanah. Reksadana syariah jenis pasar uang ini memiliki AUM Rp1,28 triliun. Artinya, reksadana Eastspring Syariah Money Market Khazanah berporsi 59,53 persen terhadap total AUM reksadana syariah Eastspring.

Nilai AUM Eastspring Syariah Money Market Khazanah terbilang cukup fenomenal. Pasalnya, reksadana ini baru meluncur pada 26 Desember 2018 lalu.

AUM Eastspring Syariah Money Market Khazanah Periode Desember 2018 – April 2019

Sumber: Bareksa.com

Selain Eastspring Syariah Money Market Khazanah, Eastspring juga memiliki reksadana Eastspring Syariah Fixed Income Amanah sebagai produk reksadana syariah unggulannya.

Danareksa Investment Management

Selain Eastspring, Danareksa Investment Management alias DIM menjadi manajer investasi di posisi lima besar yang mencatat pertumbuhan AUM reksadana syariah. Hingga April, AUM reksadana syariah DIM mencapai Rp1,66 triliun atau memiliki pangsa pasar 5 persen terhadap industri.

Secara year to date, AUM reksadana syariah DIM naik 156 persen dengan pertumbuhan tahunan 150 persen.

Seperti Eastspring, DIM juga mengandalkan reksadana syariah jenis pasar uang. Salah satu yang memiliki AUM besar adalah Danareksa Seruni Pasar Uang Syariah dengan nilai Rp1,06 triliun. Reksadana ini juga baru meluncur pada 2018 lalu atau tepatnya pada 24 Juli 2018.

AUM Danareksa Seruni Pasar Uang Syariah Periode Juli 2018 – April 2019

Sumber: Bareksa.com

Adapun satu produk lainnya yang mendorong AUM reksadana syariah DIM adalah Danareksa Melati Pendapatan Utama Syariah dengan nilai Rp369,97 miliar.

Terlepas dari Eastspring dan DIM, manajer investasi penguasa produk reksadana syariah masih dipimpin Manulife AM. Hingga April 2019, AUM reksadana syariah Manulife AM mencapai Rp6,47 triliun atau menguasai pangsa pasar sebesar 18 persen. Sayangnya, AUM Manulife AM ini turun secara year to date sebesar 13 persen atau turun secara tahunan sebesar 15 persen.

Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.