Bareksa.com - Hari ini, Kamis, 18 April 2019, bisa dibilang sebagai hari kejepit nasional. Sebab, kemarin 17 April 2019 untuk pemilihan umum (Pemilu) 2019 serentak ditetapkan sebagai hari libur, demikian juga besok 19 April 2019 adalah Hari Raya Wafat Isa Almasih.

Menjelang long weekend ini, kita masih bisa bertransaksi reksadana. Akan tetapi, kita harus mengetahui bagaimana proses transaksi yang disesuaikan dengan libur Bursa ini.

Pembelian maupun penjualan reksadana akan diproses seperti biasa, hanya pada hari kerja. Dalam transaksi reksadana ini terdapat batas waktu (cut off time) yakni pukul 13.00 WIB. Artinya, transaksi yang dilakukan sebelum pukul 13.00 WIB akan diproses pada hari yang sama.

Sehingga, jika pemesanan dan transfer reksadana dilakukan pada hari ini, 18 April 2019 sebelum pukul 13.00 WIB, maka akan dilakukan proses pada hari yang sama dan menggunakan nilai aktiva bersih (NAB) 18 April 2019.

Sebagai informasi, NAB hari ini baru akan bisa terlihat pada esok, 19 April 2019. Maka, hasil dari transaksi reksadana hari ini juga akan terlihat di portofolio investor pada esok hari.

Namun, jika melakukan pemesanan dan transfer pada tanggal 18 April 2019 setelah pukul 13.00 WIB, maka proses akan dilakukan pada hari kerja berikutnya, yaitu Senin 22 April 2019. Transaksi itu juga akan menggunakan NAB pada 22 April 2019.

Adapun NAB 22 April 2019 baru akan terlihat keesokan harinya, pada Selasa 23 April 2019. Oleh sebab itu, transaksi yang dilakukan pada 18 April 2019 setelah pukul 13.00 WIB baru akan tampil pada portofolio investor pada Selasa 23 April 2019.

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.