Bareksa.com - Harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) pada perdagangan Rabu, 13 Februari 2019 ditutup menguat 3,93 persen berakhir di level Rp476 per saham.
Saham GIAA bergerak cukup atraktif pada perdagangan kemarin dengan ditransaksikan sebanyak 4.002 kali serta nilai transaksi mencapai Rp45,33 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang paling banyak membeli saham GIAA pada perdagangan kemarin antara lain RHB Sekuritas (DR) senilai Rp11,58 miliar, kemudian CGS-CIMB Sekuritas (YU) Rp5,71 miliar, dan Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp3,52 miliar.
Nilai pembelian ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan saham GIAA masing-masing 25,55 persen, 12,6 persen, dan 7,77 persen.
Penurunan Harga Avtur
Rencana penurunan harga avtur oleh Pertamina (Persero) langsung menimbulkan persepsi positif di kalangan pelaku pasar atas kenaikan harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
Senin malam (11/02/2019), Presiden Joko Widodo menyinggung Pertamina terkait harga avtur yang dinilai mahal, dan mengatakan akan memanggil direksi BUMN tersebut untuk membahas harga bahan bakar pesawat. Jajaran direksi Pertamina pun merespons dan berencana untuk menurunkan harga avtur.
"Tim sedang bekerja, mudah-mudahan satu dua jam lagi akan ada pengumuman bagus. Berita bagus lah sesuai dengan regulasi," ujar Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Masud Khamid seperti dilansir CNBC Indonesia.
Penurunan harga avtur ini tentu menjadi katalis positif mengingat porsi biaya avtur ke struktur biaya maskapai bisa mencapai 40 persen.
Ada ekspektasi pasar bahwa prospek bisnis induk usaha PT Citilink Indonesia ini bakal moncer menyusul ditekennya KSO dengan dua maskapai lain. Pada pertengahan November 2015, Garuda Indonesia, melalui Citilink, mengambilalih pengelolaan operasional Sriwijaya Air Group yang terdiri dari maskapai Sriwijaya dan NAM Air.
Nantinya, keseluruhan operasional Sriwijaya Group termasuk finansial akan berada di bawah pengelolaan dari KSO tersebut. Kemudian pada Desember 2018, Garuda Indonesia juga menyampaikan bahwa AirAsia Indonesia menawarkan diri untuk menjalin KSO dengan Garuda Indonesia.
Analisis Teknikal Saham GIAA
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham GIAA pada perdagangan kemarin membentuk bullish spinning top yang menggambarkan pergerakan saham ini cukup positif karena mampu menguat, di mana sebelumnya sudah terkoreksi dalam tiga hari beruntun.
Volume perdagangan terlihat mengalami sedikit penurunan, menandakan belum banyaknya pelaku pasar yang ikut berpartisipasi pada saham ini.
Apabila diperhatikan, posisi saham GIAA terlihat berhasil rebound setelah sempat menyentuh garis middle bollinger band pada perdagangan sehari sebelumnya (Rabu,12 Februari 2019) dan dilanjutkan dengan kenaikan pada perdagangan kemarin. Kondisi tersebut menandakan adanya indikasi uptrend yang masih kuat pada saham ini
Selain itu, indikator relative strength index (RSI) juga terlihat mulai bergerak naik, mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat dengan target terdekat berada di level Rp520.
(KA01/AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.