BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Gerak Saham Pendatang Baru 2019: Dua Terdiskon, Satu Kena Suspensi

Bareksa13 Februari 2019
Tags:
Gerak Saham Pendatang Baru 2019: Dua Terdiskon, Satu Kena Suspensi
Prosesi pencatatan perdana saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) dan PT Nusantara Properti International Tbk (NATO) di Jakarta, Jumat (18/1/2019). (doc BEI)

Sementara dua saham lainnya masih berada di atas harga perdana

Bareksa.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) harus bekerja keras mengejar penambahan 100 emiten baru tahun ini. Pasalnya, hingga minggu pertengahan Februari ini, hanya lima emiten baru yang telah mencatatkan sahamnya di papan bursa.

Mengacu target itu, maka BEI masih harus mengejar 95 calon emiten lainnya. Jika dirata-rata, BEI mesti memenuhi sekitar 8 emiten baru setiap bulannya.

Mengingat target tersebut masih cukup jauh untuk dicapai, kini mari lihat kembali bagaimana performa saham emiten pendatang baru tahun ini. Mereka adalah PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD), PT Pollux Investasi Indonesia Tbk (POLI), PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF), PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO), dan PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY).

Promo Terbaru di Bareksa

FOOD

Emiten pendatang baru pertama tahun ini adalah FOOD. Saham perusahaan penjual daging dan olahan makanan ini menawarkan harga perdana Rp135 dan resmi mulai diperdagangkan pada 8 Januari 2019. Saat pencatatan, saham FOOD langsung menguat ke level Rp228 atau naik 68,8 persen.

Setelah hari perdana, FOOD terus menguat hingga 11 Januari 2019 dan menyentuh level Rp408 yang berarti telah naik 202,22 persen dari harga perdana. Namun seiring berjalannya waktu, saham FOOD berangsur turun dan pada posisi 12 Februari 2019, FOOD berada pada level Rp258.

Sementara pada perdagangan sesi I hari ini (Rabu, 13 Februari 2019), FOOD melanjutkan pelemahannya dan bertengger pada level Rp254.

POLI

Pada 10 Januari 2019, POLI datang ke BEI menjadi emiten baru kedua tahun ini. Harga perdana saham perusahaan properti dan real estate ini adalah Rp1.635. Pada hari pertamanya, saham POLI langsung menguat hingga 49,85 persen menjadi Rp2.450.

Pergerakan Saham POLI Sejak IPO Hingga 12 Februari 2019

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Namun setelah itu, POLI justru turun dalam hingga akhirnya berada di bawah harga perdana saat menutup perdagangan 14 Januari 2019 di level Rp1.575. Kini, saham POLI tak kunjung berbalik arah dan pada penutupan perdagangan 12 Februari 2019 berada pada level Rp1.310. Sesi I hari ini, POLI kembali melemah dan menyentuh level Rp1.295 atau turun 20,79 persen dari harga perdana.

BEEF

Tercatat bersamaan dengan POLI, nasib saham BEEF juga serupa. Bahkan, pada hari pertamnya, saham BEEF hanya naik 14,12 persen dari harga perdana Rp340 menjadi Rp388. Tiga hari selanjutnya, saham BEEF merosot dan menyentuh level Rp268 atau sudah berada di bawah harga perdana.

Setelah beberapa kali mencoba bangkit, BEEF tak kunjung berbalik ke harga perdana. Hingga akhirnya saat ini berada pada level Rp238 atau turun 30 persen dari harga perdananya.

NATO dan CLAY

Berselang satu minggu sejak POLI dan BEEF, NATO dan CLAT hadir menjadi emiten pendatang baru keempat dan kelima di BEI. NATO menawarkan harga perdana Rp103 dan langsung menguat 69,9 persen pada hari pertamanya ke level Rp175.

Saham NATO pun terus menguat hingga enam hari perdagangan dan menyentuh level tertingginya Rp530 pada 28 Januari 2019. Saat itu, saham NATO telah naik 414,56 persen. Kini, memasuki satu bulan keberadaannya di BEI, NATO berada pada level Rp585 yang berarti telah naik 467,96 persen dari harga perdana.

Pergerakan Saham NATO Sejak IPO Hingga 12 Februari 2019

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Nasib hampir serupa dialami CLAY. Bahkan pergerakan saham CLAY jauh lebih baik dari NATO pada 10 hari perdagangan pertamanya. Saham CLAY mencapai Rp1.700 yang berarti naik 844 persen dari harga perdana Rp180.

Hanya saja, kenaikan harga yang terus menerus itu membuat BEI geram dan akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara (suspensi) saham CLAY sejak 1 Februari 2019. Adapun hingga saat ini belum ada tanda-tanda saham CLAY akan kembali diperdagangkan lagi. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua