Bareksa.com – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) resmi menggabungkan PT Bank Sumitomo Mistui Indonesia (SMBCI) per 1 Februari 2019. Bank hasil merger itu pun menjelma menjadi PT Bank BTPN Tbk.
Selain perubahan nama, ada beberapa perubahan lainnya dalam tubuh bank hasil merger tersebut. Salah satunya mengenai jumlah saham dan susunannya.
Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan, jumlah saham bank hasil merger menjadi 8,15 miliar atau bertambah dari posisi 30 Januari 2018 sebanyak 5,85 miliar. Jumlah ini terdiri dari Sumitomo Mistusi Banking Corporation sebanyak 7,93 miliar, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebanyak 12,01 juta lembar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 83,05 juta lembar, serta publik sebanyak 121,55 juta lembar.
Daftar Susunan Pemegang Saham BTPN per 1 Februari 2019
Sumber: keterangan perseroan
Perubahan jumlah saham itu tentu saja membuat nilai kapitalisasi pasar alias market cap BTPN ikut berubah. Jika per 30 Januari 2018 market cap BTPN mencapai Rp20,54 triliun, kini dengan harga penutupan 1 Februari 2019 Rp3.790 dan jumlah saham terbaru, maka market cap BTPN menjadi Rp30,88 triliun.
Sementara, jika mengacu pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, maka market cap BTPN mencapai Rp30,17 triliun. Dengan nilai market cap terbaru itu, maka BTPN menggeser posisi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).
Pada penutupan sesi I hari ini, saham BBTN berada pada level Rp2.710 sehingga nilai market capnya Rp28,41 triliun. Sementara BNGA yang berada pada level Rp1.155 memiliki market cap Rp28,74 triliun.
Menutup sesi I hari ini, saham BTPN melemah 1,32 persen ke level Rp3.740 dari penutupan hari sebelumnya Rp3.790. Transaksi saham BTPN mencapai 4.309 lot dengan frekuensi 118 kali bernilai lebih dari Rp1,6 miliar.
Saham BTPN pada sesi I hari ini membentuk harga mulai dari Rp3.710 hingga Rp3.780. Adapun level harga yang paling banyak ditransaksikan investor dari sisi frekuensi adalah Rp3.740 sebanyak 53 kali dan dari sisi volume adalah Rp3.750 dengan jumlah 2.789 lot. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.