7 Saham Perkebunan Melonjak, Apa Penyebabnya?
Saham LSIP mencatat peningkatan tertinggi di sektor perkebunan dengan kenaikan 7,87 persen
Saham LSIP mencatat peningkatan tertinggi di sektor perkebunan dengan kenaikan 7,87 persen
Bareksa.com - Sempat masuk zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis, dengan sektor perkebunan (agriculture) menyumbangkan kenaikan tertinggi. Sejumlah saham-saham terkait minyak sawit bergerak fantastis pada perdagangan hari ini 21 Januari 2019.
Pada penutupan hari ini IHSG ditutup naik 0,04 persen ke level 6.450,83. Sektor perkebunan memimpin penguatan sektoral dengan peningkatan 3,72 persen hari ini.
Harga saham tujuh emiten perkebunan kelapa sawit melonjak pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada hari ini yang disebabkan oleh adanya ekspektasi kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Promo Terbaru di Bareksa
Di Bursa Efek Indonesia, saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mencatat peningkatan tertinggi di sektor perkebunan dengan kenaikan 7,87 persen, yang kemudian disusul oleh induknya yaitu PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dengan peningkatan 7,29 persen. Kemudian, saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) naik masing-masing 7,26 persen dan 7,22 persen.
Grafik : Perbandingan Return 7 Saham Sektor Perkebunan Hari Ini
Sumber : Bareksa.com
El Nino Kembali Berpotensi Menghambat Pasokan CPO
Harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia terus mengalami tren kenaikan. Harga CPO untuk kontrak April 2019 pada 17 Januari lalu melesat 3,63 persen year to date ke posisi MYR 2.198/ton. Harga tersebut merupakan level yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir.
Grafik : Pergerakan Historikal Harga CPO Year to Date
Sumber : Bareksa.com
Menteri Industri Utama Malaysia, Teresa Kok, seperti dikutip Reuters, mengatakan bahwa pemerintah Negeri Jiran akan meningkatkan jumlah minyak kelapa sawit dalam campuran biodisel menjadi 20 persen pada tahun depan (2020), naik dua kali lipat dari program B10 yang sedang berlangsung, yang mengharuskan penggunaan minyak sawit dipatok pada level 10 persen.
Di sisi lain, Direktur Umum Malaysian Palm Oil Board (MPOB) Ahmad Kushairi Din mengatakan tahun ini ada potensi El-Nino yang akan menghambat produksi sawit. Kondisi El Nino akan menyebabkan cuaca di Asia Tenggara menjadi lebih dingin dan kering serta curah hujan yang berkurang.
(KA02/hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.