Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Harga CPO naik 9 persen ytd, saham emiten perkebunan masih di teritori negatif
Harga CPO naik 9 persen ytd, saham emiten perkebunan masih di teritori negatif
Bareksa.com – Menjelang akhir tahun, harga komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) terus mencatatkan titik tertingginya. Harga kontrak berjangka CPO dalam kurs Malaysian Ringgit (RM) pada 23 Desember 2015 lalu tercatat pada harga RM 2.487 per metrik ton (MT) atau naik 9 persen dibanding awal tahun. Sejak menyentuh level terendahnya pada Agustus 2015, harga CPO tercatat telah melesat 33 persen.
Memasuki periode September 2015 hingga akhir November, harga CPO gobal naik dipicu meningkatnya permintaan minyak nabati dari India dan diperkirakan permintaan masih akan tinggi beberapa bulan ke depan. Selain itu, El Nino yang menyebabkan musim kemarau panjang juga sempat menimbulkan kekhawatiran kurangnya pasokan (Baca juga : Harga CPO Telah Naik 15,5%, Harga Saham Produsen Kelapa Sawit Kompak Meroket)
Grafik : Perbandingan Return Saham AALI, BWPT, LSIP dan SIMP 30 Desember 2014 - 23 Desember 2015
Sumber : Bareksa.com
Berbeda dengan harga CPO yang menunjukkan pemulihan, saham-saham sektor perkebunan masih belum bangkit. Empat emiten yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) membukukan return negatif di atas 30 persen year-to-date, bahkan BWPT telah anjlok sekitar 65 persen.
Grafik : Perbandingan Return Saham AALI, BWPT, LSIP dan SIMP 30 Desember 2014 - 23 Desember 2015
Sumber : Bareksa.com
Hal ini tidak terlepas dari kinerja laporan keuangan emiten perkebunan pada kuartal III-2015 yang di bawah ekspektasi. BWPT mencatatkan rugi bersih Rp 82 miliar pada September 2015 lalu yang memicu harga sahamnya terjun bebas.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.115,65 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.103,67 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.882,23 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.077,93 | - | - | ||||
Insight Renewable Energy Fund | 2.323,89 |
ST014T2
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,5%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 31 hari
Jangka Waktu
2 tahun
Terjual 55%
ST014T4
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,6%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 31 hari
Jangka Waktu
4 tahun
Terjual 35%
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.