Berita Hari Ini : Pertamina EP Resmikan Proyek TPFT, Pendapatan YELO Meroket
Laba bersih TSPC turun, SRTG tambah saham di AGII dan MDKA, MNCN akan gandeng iflix, Netflix dan Hooq
Laba bersih TSPC turun, SRTG tambah saham di AGII dan MDKA, MNCN akan gandeng iflix, Netflix dan Hooq
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 21 Desember 2018 :
PT Pertamina EP
PT Pertamina EP menggelontorkan dana US$3 juta untuk proyek Tanjung Polymer Field Trial (TPFT). Proyek tersebut berada di Tanjung, Kalimantan Selatan.
Promo Terbaru di Bareksa
Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan dana tersebut berasal dari Rencana Kerja Anggaran dan Biaya (RKAB).
"Dananya dari program RKAB kita dari Pertamina. Yang jelas sudah disetujui oleh SKK Migas," terang Nanang saat peresmian TPFT.
Anggaran US$3 juta digunakan untuk membeli dan mendatangkan alat, serta membeli bahan kimia. Bahan kimia berupa polimer didatangkan dari perusahaan asal Prancis, SNF.
PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO)
Emiten penyedia layanan modem 4G untuk pelancong, YELO. membukukan pendapatan Rp19,65 miliar hingga Oktober 2018. Capaian tersebut melonjak 377 persen dibandingkan dengan pendapatan perseroan pada periode sama tahun sebelumnya Rp4,1 miliar.
CEO Yelooo Integra Datanet Tbk, Hiro Whardana, menyampaikan kenaikan pendapatan tersebut menunjukkan bisnis modem Passpod perseroan menjawab kebutuhan para pelancong yang bepergin ke luar negeri.
Harga Minyak Mentah Global
Harga minyak mentah Brent anjlok ke bawah level US$55 per barel pada akhir perdagangan kemarin untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun di tengah kekhawatiran ekonomi global.
Harga minyak Brent untuk pengiriman Februari 2019 berakhir anjlok US$2,89 di level US$54,35 per barel di ICE Futures Europe exchange di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$8,54 terhadap minyak WTI.
Adapun harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Februari ditutup anjlok 2,29 persen di level US$45,88 per barel di New York Mercantile Exchange.
PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)
TSPC mencatat pertumbuhan pendapatan dari Rp7,03 triliun pada kuartal III 2017 menjadi Rp7,42 triliun sampai kuartal III 2018.
Kendati naik, laba bersih perusahaan justru turun 4,4 persen dari Rp 441,3 miliar di kuartal III 2017 menjadi Rp 422 miliar di kuartal III 2018. Direktur TSPC Hartanty Susanto menjelaskan, penurunan disebabkan other operating income berupa laba restrukturisasi di tahun 2017.
“Kejadian itu hanya sekali dan tidak terulang di 2018,” katanya Hartaty menambahkan, pihaknya optimis pada akhir tahun bisa mencapai target pertumbuhan perusahaan sebesar 5 persen.
Pada awal tahun, kata Hartaty, pihaknya menargetkan pertumbuhan moderat sekitar 5 persen-10 persen.
“Tahun ini situasi pasar tidak terlalu bagus,” jelasnya.
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
SRTG menambah kepemilikan sahamnya di dua perusahaan tercatat, yakni PT Aneka Gas Industri Tbk. (AGII) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Pembelian saham AGII dilakukan oleh emiten bersandi saham SRTG itu dua kali, yakni pada 3 Desember sebanyak 8,3 juta saham dengan harga Rp615 per saham dan 20 Desember sebanyak 11,5 juta saham dengan harga Rp660.
Dengan demikian, jumlah saham SRTG setelah transaksi tersebut sebanyak 212,32 juta saham atau setara dengan 6,92 persen dari sebelumnya 192,51 juta saham atau setara dengan 6,28 persen.
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
MNCN akan bekerja sama dengan penyedia content on demand seperti iflix, Netflix dan Hooq untuk menyediakan konten film orisinal. Saat ini perusahaan masih dalam tahap penjajakan dengan tiga perusahaan tersebut.
Direktur Utama MNC David Fernando Audy mengatakan perusahaan akan meningkatkan kontribusi pendapatan dari original content production ke pendapatan konsolidasi perusahaan hingga 5 persen dalam beberapa tahun ke depan.
"Kita memperkuat bisnis konten jadi ke depan bukan cuma buat MNC tapi banyak keperluan pihak ketiga costumer terumata perusahaan over the top (OTT), digital paltform. Kita bikin khusus untuk web, bukan di TV Itu rencana ke depan," kata David di MNC Tower, Jakarta
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.