Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 19 November 2018 :
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Kementerian Keuangan mencatat, total pembayaran bunga utang per Oktober sudah mencapai Rp213,2 triliun atau 89,36 persen dari target yang ditetapkan dalam kas keuangan negara Rp238,6 triliun.
Demikian dipublikasikan oleh dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, dari laman resmi Kementerian Keuangan.
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)
BNBR berencana mengonversi utang dengan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan nilai transaksi Rp9,38 triliun.
Dalam keterbukaan informasi, manajemen BNBR menyebutkan pihaknya akan menyelesaikan utang perseroan kepada kreditur Rp9,38 triliun. Caranya dengan melakukan konversi utang menjadi saham baru 8,65 miliar lembar saham dan menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) 137,97 miliar.
Dengan demikian, secara total perusahaan akan menerbitkan saham baru atau private placement 146,63 miliar lembar saham atau 92,37 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Harga pelaksanaan Rp64 per saham.
PT First Media Tbk (KBLV)
Tiga kali peringatan tak digubris, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan mencabut Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) 2,3 GHz dari tiga perusahaan yang menunggak bayaran sejak 2016.
Kementerian akan mencabut izin penggunaan frekuensi 2,3 GHz untuk PT First Media Tbk (KBLV), PT Internux (Bolt), dan PT Jasnita Telekomindo. Sebab ketiganya tak kunjung memenuhi kewajiban seperti ditetapkan Kominfo. Rencananya, mulai hari ini sanksi berat itu dijatuhkan.
Direktur Operasi Sumber Daya Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Dwi Handoko bilang pencabutan izin dilakukan lantaran ketiga perusahaan belum menunaikan pembayarannya yang telah jatuh tempo Sabtu kemarin.
Meski begitu, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo, Ismail, menyatakan pelanggan First Media untuk layanan TV dan internet kabel tak perlu cemas. Sebab dinyatakan layanan TV dan internet kabel First Media tidak akan terimbas masalah antara KBLV dengan Kominfo.
PT Harum Energy Tbk (HRUM)
Emiten pertambangan HRUM menargetkan volume produksi dan penjualan batu bara pada 2018 mencapai 4,8 juta ton.
Direktur Utama Harum Energy Ray A. Gunara menyebutkan, pada kuartal IV 2018 perusahaan menargetkan kenaikan penjualan batu bara 1,5 juta hingga 1,7 juta ton. Peningkatan volume diharapkan akan mengerek kinerja keuangan.
Dengan estimasi penjualan batu bara 1,5 juta hingga 1,7 juta ton pada kuartal IV 2018, maka perusahaan dapat memasarkan 4,8 juta ton sampai akhir tahun. Berdasarkan catatan Bisnis,com, volume tersebut turun dari rencana penjualan pada awal tahun 5,8 juta ton
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS)
Emiten perkebunan SMSS menargetkan volume produksi dan penjualan minyak kelapa sawit atau CPO sampai dengan akhir 2018 menembus 400.000 ton.
Per September 2018, SSMS memproduksi CPO sejumlah 335.162 ton. Volume itu hampir mencapai total produksi setahun penuh pada 2017 sejumlah 343.059 ton.
Peningkatan produksi CPO sejalan dengan performa produksi tandan buah segar (TBS). Per September 2018, produksi TBS naik 31,1 persen year on year (yoy) menjadi 1,23 juta ton atau setara dengan pencapaian setahun penuh 2017.
(AM)