Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) selama Oktober 2018 mengalami inflasi 0,28 persen. Adapun, inflasi tahunan dan tahun kalendernya masing-masing 3,16 persen dan 2,22 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mengungkapkan inflasi 0,28 persen didorong oleh kenaikan harga cabai merah, bensin dan tarif sewa rumah. Dari catatan BPS, cabai merah memiliki andil inflasi 0,09 persen, bensin 0,06 persen dan tarif sewa rumah 0,03 persen.
Namun, komoditas yang menahan laju inflasi di antaranya telur ayam, bawang merah dan angkutan udara justru mengalami deflasi.
Jika dilihat secara tahunan, inflasi 3,16 persen dinilai masih cukup terkendali atau di bawah target yang ditetapkan pemerintah 2,5 persen hingga 4,5 persen pada tahun ini.
Summary Inflation
Sumber : BPS, diolah Bareksa
Kenaikan BBM Non Subsidi Berdampak Minor Terhadap Inflasi
Setelah dua bulan berturut-turut mencatatkan deflasi secara bulanan (MoM), Indonesia akhirnya kembali mencatatkan inflasi 0,28 persen.
Meski inflasi bulan ini lebih disebabkan karena adanya penyesuaian kenaikan harga BBM Non Subsidi, namun diperkirakan hanya akan memberikan dampak kecil terhadap inflasi.
Sumber : Mandiri Sekuritas
Menurut riset Mandiri Sekuritas yang dibagikan kepada nasabah, kenaikan BBM Non subsidi hanya akan menaikkan inflasi bulanan 0,06 persen. Hal ini senada dengan data BPS per bulan Oktober, di mana bensin memberikan andil 0,06 persen terhadap inflasi bulanan